Minggu 2015-01-18 14:35:55
PANIAI, SUARAPAPUA.com — Lembaga Pengembangan Masyarakat Adat Suku Wolani, Mee dan Moni (LPMA SWAMEMO) berharap, Pemerintah Daerah Nabire, Paniai dan Intan Jaya, juga pemerintah daerah lainnya serta dua provinsi di tanah Papua dapat membantu mewujudkan visi dan misi yang sedang diperjuangkan.
Sekretaris LPMA SWAMEMO, Yohanes Kobepa, mengatakan, banyak persoalan yang terjadi di kawasan Degeuwo, sehingga perlu ditangani serius agar warga setempat tidak terus menerus dikorbankan.
Â
“Pemerintah dari tiga kabupaten ini, juga daerah lain dan dua provinsi harus seriusi masalah pertambangan ilegal di Degeuwo. Membantu kami agar bersama pemerintah daerah bergandengan tangan melihat nasib rakyat Degeuwo,†tutur Kobepa kepada suarapapua.com, Minggu (18/1/2015) siang.
Â
Menurut Kobepa, selama beberapa tahun terakhir pihaknya sudah berupaya memberikan data terkait kasus-kasus di Degeuwo agar ada satu kebijakan untuk menyelamatkan masyarakat adat di kawasan pertambangan ilegal itu.
Â
“Bukan hanya berupa data yang kami kasih buat dibaca, secara lisan pun kami sampaikan, tetapi itu selalu tidak digubris. Padahal, apa yang kami mau buat itu demi rakyat agar bisa hidup sejahtera di atas tanah leluhurnya,†kata dia.
Â
Upaya yang dilakukan tersebut, lanjut Kobepa, tentunya secara tidak langsung nantinya berdampak baik bagi pemerintah daerah dalam menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Â
Diharapkan, ke depan pemerintah bisa diajak kerja sama. “Masalah Degeuwo memang sangat kompleks, tapi mari kita kerja sama demi rakyat kita di sana,†ajak Kobepa.
Â
Ia mengaku, pada tahun lalu, Pemerintah Kabupaten Paniai memberikan bantuan berupa uang untuk mengontrak kantor sekretariat LPMA SWAMEMO.
Â
“Kami sampaikan banyak terima kasih kepada Bupati Hengki Kayame karena tahun kemarin beliau membantu kami buka kantor sekretariat sementara di Nabire, walaupun itu hanya kontrak satu tahun,†tuturnya.
Â
Dukungan sama, diharapkan ada dari pemerintah lain. Sebab, untuk mencapai satu tujuan yang baik, tentu diperlukan kerja sama yang baik.
Â
“Sekali lagi, kami berharap, Pemda Nabire, Paniai, Intan Jaya dan pemerintah provinsi mesti melihat persoalan Degeuwo dan ikut menopang kekurangan dari lembaga ini.â€
Â
“Yang kami kerjakan ini adalah amanat Tuhan untuk menyelamatkan umat-Nya yang selama ini diperlakukan tidak adil oleh okum tidak bertanggungjawab,†ujar Kobepa sembari yakin nantinya akan ada perhatian dari para pimpinan daerah.
Â
Editor: Mary
Â
STEVANUS YOGI