MOWANEMANI, SUARAPAPUA.com — Dengan berpenampilan sederhana, Bupati Dogiyai Yakobus Dumupa berkesempatan mengunjungi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Dogiyai, Jumat (28/5/2021) pagi. Kunjungannya disambut hangat kepala sekolah (Kepsek) Daniel Kudiai bersama dewan guru dan siswa-siswi.
Sebagaimana dilaporkan wartawan Emanuel Bagou You kepada suarapapua.com dari Mowanemani, kehadiran Bupati Dogiyai di sekolah yang terletak Tokapo, kampung Mauwa, distrik Kamuu, diawali dengan penjelasan langsung dari Kepsek di ruang guru.
Sebelum meninjau langsung beberapa ruang praktikum, Bupati Dumupa menyimak presentasi mengenai program keahlian: Agribisnis Ternak Ruminansia (ATR), Agribisnis Ternak Unggas (ATU), serta Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ).
“Sampai saat ini fasilitas di sekolah kami masih sangat terbatas. Fasilitas yang kami miliki hanya ruang belajar masing-masing program, ruang praktikum abon, ruang praktikum ternak, dan ruang praktikum TKJ,” kata Daniel Kudiai.
Meski dengan segala keterbatasan, salah satu program unggulan sekolah yang disampaikan Kudiai adalah keberhasilan siswa-siswi dibawah bimbingan guru produktif dari beberapa jurusan. Salah satu diantaranya, peserta didik mampu memproduksi aneka abon. Hasil produksi tersebut diberi nama abon ikan Dogiyai, abon ayam Dogiyai, dan abon sapi Dogiyai.
“Kami sangat kekurangan, tetapi kami merasa bersyukur dan kami tetap optimis demi menyediakan sumber daya manusia terampil dalam menjawab kebutuhan pembangunan di kabupaten Dogiyai dan Papua umumnya,” tutur Kudiai.
Kepsek bersama dewan guru mengajak Bupati Dogiyai melihat secara langsung sarana prasarana yang biasa digunakan siswa-siswi SMK Negeri 1 Dogiyai.

Di SMK ini terdapat laboratorium komputer dengan 40 unit komputer, satu ruang kandang ayam potong berisi 3 petak, satu ruang kandang babi berisi 12 petak, dan satu ruang pembuatan abon dengan modal mesin pengolah berukuran kecil, kompor, serta alat praktik lainnya.
Di ruang praktik pembuatan abon, Bupati dipersilakan mencicipi dua jenis abon, hasil karya para siswa-siswi.
“Wah, abon ini ternyata enak juga ya,” ucap Bupati Dumupa sembari menikmati hasil produksi peserta didik SMK Negeri 1 Dogiyai.

Sekalipun SMK merupakan tanggung jawab sepenuhnya pemerintah provinsi Papua, Bupati Dogiyai menyatakan akan berusaha mencari solusi terhadap kesulitan yang dialami sekolah ini.
“Seperti kebutuhan fasilitas praktik untuk membuat abon, ruang untuk peretas telur karena mesinnya sudah ada, dan kandangnya. Ini perlu menjadi perhatian kita,” kata Dumupa berjanji memecahkan persoalan dengan tetap mengikuti regulasi yang ada.
Bupati Dumupa sangat mengapresiasi produk tersebut dan merasa bangga karena dihasilkan siswa-siswi dari sekolah kejuruan ini. Ia bahkan berjanji akan memberikan dukungan sepenuhnya untuk kemajuan SMK ini.
“Paling penting adalah bagaimana menciptakan sekolah yang produktif dan menjadikan para siswa terampil sesuai dengan visi dan misi SMK dan pemerintah kabupaten Dogiyai,” lanjutnya.

Bupati juga menyempatkan diri berdialog dengan siswa-siswi sembari memberi motivasi untuk terus maju menggapai cita-cita di tengah persaingan global. Walau masih minim fasilitas, para siswa diharapkan tetap mampu mencetak prestasi terbaik.
Sebelum mengakhiri kunjungan, Kepsek Daniel Kudiai mewakili pihak sekolah sangat berterimakasih atas kehadiran Bupati Dogiyai, karena kehadiran kepala daerah menjadi penambah spirit untuk terus berkarya.
Senada, Amandus Gane, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, menyampaikan terima kasih karena telah dikunjungi orang nomor satu di kabupaten Dogiyai, apalagi direspons positif terhadap sejumlah keluhan terutama ketersediaan fasilitas demi menyokong pengembangannya kedepan.

SMK Negeri 1 Dogiyai didirikan 14 Mei 2014 dengan SK izin operasional nomor 022 tahun 2014 dan NPSN 69880396. Sebelum miliki gedung sekolah sendiri di Tokapo pada tahun ajaran 2015/2016, selama setahun proses belajar mengajar SMK ini dipusatkan di SMP Negeri Kamuu. (*)
Editor: Markus You