BeritaMahasiswa Uncen Ditangkap Saat Demo Tolak Otsus Jilid 2

Mahasiswa Uncen Ditangkap Saat Demo Tolak Otsus Jilid 2

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Aksi demonstrasi damai tolak Otsus Papua jilid dua yang dilakukan mahasiswa Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura, Rabu (14/7/2021) pagi, dibubarkan paksa aparat gabungan Polri/TNI.

Baik aksi damai di depan kampus Uncen Abepura maupun di gapura Uncen Waena, bernasib sama.

Bahkan beberapa mahasiswa ditangkap aparat keamanan pada Pukul 09.00 WIT. Mahasiswa tersebut dibawa ke Polresta Jayapura.

Baca Juga:  Bupati dan Wakil Bupati Tambrauw Dilantik Presiden, Ini Harapan Kepala Distrik Fef

Yops Itlay, ketua badan eksekutif mahasiswa (BEM) Uncen, saat dihubungi suarapapua.com melalui telepon seluler, membenarkan penangkapan terhadap beberapa mahasiswa saat aksi damai di lingkungan kampus Uncen.

“Enam mahasiswa ditangkap di Uncen Waena. Kami tidak tahu mereka dibawa ke pos mana?” kata Yops.

Masih menurutnya, penangkapan juga terjadi di gapura Uncen Abepura. Hanya saja belum  bisa dipastikan berapa mahasiswa yang ditangkap aparat keamanan.

Baca Juga:  Gubernur PBD Janji Berikan 50 Juta, Persikos Vs Putra Doom Imbang

“Kami sekarang ada menuju ke sana untuk pastikan berapa yang ditangkap,” imbuh Yops.

Aksi damai dimulai Pukul 08:40 pagi, lima mahasiswa ditangkap di Uncen Waena atas nama Venus Kabak, Manu Iyaba, Kristian Kobak, Melky Asso, dan Yairus Yando. Mereka diangkut menggunakan mobil Dalmas Polisi.

Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan dari pihak kepolisian setempat.

Baca Juga:  Sinode GKI dan Mitra UEM Gelar Penanaman Terumbu Karang di Pantai Harlem

Pewarta: Agus Pabika
Editor: Markus You

Terkini

Populer Minggu Ini:

Gubernur Meki Nawipa Canangkan Program Pendidikan Gratis di Papua Tengah

0
“Pendidikan gratis adalah fondasi keadilan sosial. Di atas wilayah provinsi Papua Tengah ini kita memiliki anak-anak dari berbagai latarbelakang, baik itu orang asli Papua (OAP) maupun non OAP. Mereka semua ini anak negeri Papua Tengah yang memiliki hak yang sama untuk bermimpi, bertumbuh dan berhasil,” ujarnya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.