
JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Kantor disrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya sudah lama ditinggalkan kepala distrik dan staf distrik. Mereka telah tinggal dan menetap di Nabire sejak lama.
Sudah bertahun-tahun kepala distrik Homeyo maupun Kepala Puskesmas Pogapa tidak pernah melakukan pelayanan kepada masyarakat di kantor mereka yang terletak di kampung Pogapa. Kedua kantor pemerintah itu terlihat tidak terawat, rumput tinggi dan terlihat seperti telah dihuni “Setan”.
Kepala Distrik Pogapa sendiri diketahui sudah memiliki rumah tinggal dan menetap di Nabire. Ke Homeyo, tempat dia ditugaskan bisa dihitung dengan jari dalam setahun. Tempat tugas mereka dijadikan tempat bertamasya. Hal ini terlihat dari kondisi kantor yang sudah tidak layak dan tidak terurus sejak lama.

Kantor Distrik Homeyo dan Kantor Puskesmas yang terlihat dalam foto ini juga sama dengan Puskesmas dan Kantor Distrik lain yang ada di Intan Jaya, Papua. Kepala Puskesmas hingga staf tidak pernah melakukan pelayanan sebagaimana mestinya. Demikian juga, para kepala distrik dan staf distrik juga tidak pernah melakukan pelayanan kepada masyarakat di kantor sebagaimana mesetinya.
Semua kepala distrik yang ada di Kabupaten Intan Jaya tidak pernah ada di tempat tugas. Mereka membangun rumah permanen di Nabire. Keluarga mereka pun menetap di Nabire. Yang lebih parah adalah mereka tetap menerima gaji tanpa melakukan kerja.
Demikian pula dengan para petugas kesehatan yang ditempatkan di Puskesmas-puskesmas seperti Pogapa dan Pustu lainnya juga tidak pernah melayani masyarakat di tempat tugas.
Terungkap dari Reses DPRD Intan Jaya
Marthen Tipagau, Anggota DPRD Kabupaten Intan Jaya melakukan reses tahap II ke Dapil III dan mengungkapkan fakta kondisi pusat pelayanan masyarakat seperti Kantor Distrik dan Kantor Puskesmas yang ada di Pogapa, Ibukota Distrik Homeyo.
Tipagau mengatakan, dalam rangka reses mendapatkan kesempatan mengumpulkan warga masyarakat atau konstituennya untuk menyerap informasi dan aspirasi warga yang diwakilinya.
“Kami juga melakukan komunikasi dua arah antara legislatif dengan konstituen melalui kunjungan kerja nya merupakan kewajiban anggota DPRD untuk bertemu dengan masyarakat, pada setiap masa reses.Masa reses adalah masa kegiatan DPRD di luar kegiatan masa sidang dan di luar gedung,” jelasnya kepada suarapapua.com, Jumat (13/8/2021).

Dalam rangka reses ke II tahun 2021, Tipagau bawa alkitab bahasa Moni dan nyanyian kemenangan Iman dalam bahasa Moni buat Umat Tuhan yang ada di Distrik Homeyo Jumalah 350 buah kitab.
“Semoga bermanfaat bagi Umat Tuhan, dalam hal ini bisa melihat membaca kebenaran kekuatan Allah yang tersembunyi dalam kitab-Nya,” harapnya.
REDAKSI