Tanah PapuaLa PagoWarga Jemaat di Yahukimo Harus Berkomitmen Menjaga Perdamaian

Warga Jemaat di Yahukimo Harus Berkomitmen Menjaga Perdamaian

YAHUKIMO, SUARAPAPUA.com— Presiden Gereja Injili di Indonesia (GIDI) di Papua, Pdt. Dorman Wandikbo memberikan apresiasi kepada pihak korban aksi penyerangan di sejumlah gereja di Dekai Yahukimo.

“Kami dari gereja kuatir terjadi konflik berkepanjangan, tetapi gereja setempat melaporkan bahwa tidak terjadi seperti itu. Oleh karena itu kami dari pihak gereja menyampaikan terima kasih kepada kedua bela pihak yang tidak melakukan aksi lanjutan,” tukas Pdt. Wandikbo usai tiba di Dekai Yahukimo mengunjungi pengungsi dari aksi penyerangan tersebut pada, Rabu (6/10/2021).

Baca Juga:  Komcab Pemuda Katolik Yahukimo Resmi Mendaftar di Kesbangpol

Ia berharap agar warga jemaat untuk berkomitmen menjaga perdamaian. “Komitmen ini harus di jaga baik, agar nama Tuhan dipermuliakan,” tukasnya.

Sekretaris Daerah Yahukimo, Elai Giban mengapresiasi kehadiran Presiden GIDI di Dekai Yahukimo dalam rangka melihat dari dekat kejadian yang terjadi belum lama ini di Dekai.

“Hari ini bapak Presiden GIDI hadir di Dekai Yahukimo untuk mengunjungi umat Tuhan. Kami apresiasi itu. Kami berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi, agar menciptakan suasana Dekai Yahukimo yang kondusif kembali,” ujarnya.

Baca Juga:  Uskup Terpilih Keuskupan Timika Segera Dilantik, Johannes Rettob Ketua Panitia

Selan itu ia mengaku bahwa pada saat kejadian pihaknya dari pemerintah kabupaten, keamanan dan para tokoh merespon cepat menangani persoalan itu.

 

Pewarta: Ardi Bayage
Editor: Elisa Sekenyap

Terkini

Populer Minggu Ini:

Dewan Kesenian Pegunungan Gandeng Komunitas Labewa Galang Dana Bagi Siswa Pengungsi...

0
“Saya ingin para musisi di Papua Pegunungan menunjukkan bahwa kita bisa lebih dari sekadar menghibur. Kita bisa menjadi bagian dari perubahan, membantu adik-adik kita yang sedang berjuang untuk pendidikan,” ujarnya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.