BeritaOlahragaPersipura Dieksekusi Tegas Komdis PSSI, Begini Sikap BTM

Persipura Dieksekusi Tegas Komdis PSSI, Begini Sikap BTM

WAKEITEI, SUARAPAPUA.com — Tidak main-main, eksekusi tegas Komisi Disiplin (Komdis) PSSI dijatuhkan ke Persipura Jayapura. Hukuman berlapis diberikan kepada klub sepak bola satu-satunya dari Tanah Papua ini.

Keputusan Komdis PSSI cukup keras. Persipura Jayapura mendapat tiga jenis hukuman. Kalah 0-3; pengurangan nilai 3; dan denda Rp250.000.000.

Manajer Persipura juga dihukum Komdis PSSI. Arvydas Ridwan Madubun dilarang beraktivitas selama 12 bulan, plus denda Rp50.000.000.

PT Liga Indonesia Baru selaku operator kompetisi Liga 1 2021/2022 tak lolos dari jeratan sanksi.

Dianggap tidak menjalankan regulasi Liga 1 tahun 2021/2022, LIB diganjar denda Rp250.000.000.

Keputusan tegas itu diambil Komdis PSSI setelah menggelar sidang terkait pelanggaran yang terjadi di Liga 1 2021/2022 antara Persipura melawan Madura United.

Baca Juga:  Terdaftar di Panpel, Persido Siap Berlaga di Liga 4 Papua Tengah Tahun 2025

Laga tunda Persipura versus Madura Unite dijadwalkan pada pekan 22 Liga 1 2021/2022 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Senin (21/2/2022). Madura United datang dengan kekuatan penuh ke kandang Bali United itu. Tetapi tim Persipura tidak hadir, pertandingan batal digelar.

Dengan pengurangan tiga poin, tim berjuluk Mutiara Hitam makin terperosok di zona degradasi. Konsekuensi logis dari hukuman berat itu, Persipura kini hanya punya 23 poin dengan menyisakan lima laga sebelum kompetisi musim ini berakhir.

Sikap Manajemen Persipura

Benhur Tomi Mano, ketua umum Persipura Jayapura, mengaku telah menerima surat dari Komdis PSSI.

Dua surat dari Komdis PSSI, kata Mano, ditujukan kepada tim Persipura dan manajer tim Persipura.

“Saya sudah sampaikan kepada manajemen bahwa kita sudah terima suratnya. Dan, kita akan lakukan banding ke Komite Banding PSSI atas kedua keputusan itu,” ujarnya.

Baca Juga:  Raih Juara Liga 4 Papua Tengah, Persipuncak Menuju Putaran Nasional

Walikota Jayapura ini menambahkan, posisi manajer tim Persipura akan diserahkan ke Rudy Maswi.

“Siang tadi pak Rudy Maswi dan sekretaris umum sudah berangkat ke Bali, selanjutnya sambil menunggu proses banding, saya minta tim tetap fokus dan jalani pertandingan sisa dengan sangat serius,” jelas Mano.

Ketua umum Persipura berharap, sisa pertandingan wajib dimenangkan agar keluar dari zona degradasi.

“Seluruh pertandingan adalah final. Wajib menang semuanya supaya kita bisa memastikan posisi aman. Tidak ada yang mustahil. Berjuang terus dengan gigih dan keras. Semua belum berakhir. Yakin dan optimis, kita akan bisa lewati semua dengan bimbingan Tuhan.”

Baca Juga:  Patrick Kluivert Boyong 29 Pemain Timnas Indonesia ke Sydney Hadapi Australia

BTM juga berjanji segera mendampingi tim Persipura di Bali.

“Setelah kegiatan HUT Kota Jayapura pada tanggal 10 Maret, saya akan menyusul ke Bali untuk menemani tim.”

Selanjutnya dukungan doa dari semua pendukung Persipura diharapkan agar tim bisa melewati perjuangan di musim kompetisi ini.

“Setelah semua beres, kita pasti akan sampaikan alasan-alasan kita terkait permasalahan ini. untuk saat ini, biarlah tim fokus dulu jalani beberapa pertandingan sisa. Setelah itu kita akan jumpa pers untuk sampaikan kejadian versi kita dan alasan-alasannya,” beber BTM.

Komdis PSSI menyampaikan keputusannya kepada Persipura sehari jelang laga kontra PSM Makassar, besok sore, Kamis (10/3/2022), di Stadion Kompyang Sujana, Denpasar, Bali.

Pewarta: Markus You

Terkini

Populer Minggu Ini:

Rayakan Hari Warisan Dunia, Titus Pekei: Pemerintah Perlu Lebih Aktif!

0
“Itu memang perlu diapresiasi, tetapi sekaligus membawa tanggung jawab sendiri untuk memperhatikan perkembangan warisan dunia yang ada di Indonesia. Tidak sekadar ada kementerian, tidak juga hanya sekadar seremonial, tetapi pemerintah harus lebih aktif memajukan kebudayaan yang terus dimaknai oleh masyarakat dengan program yang lebih konkrit dan langsung menyentuh masyarakat,” tegasnya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.