SUGAPA, SUARAPAPUA.com — Penjabat (Pj) bupati kabupaten Intan Jaya, Apolos Bagau berkesempatan melakukan kunjungan kerja (kunker) ke wilayah terluar, distrik Biandoga tepatnya di kampung Daboto, Selasa (5/9/2023) kemarin.
Kampung Daboto terletak di perbatasan kabupaten Intan Jaya dengan beberapa kabupaten: Puncak Jaya, Mamberamo Raya, Waropen, dan Nabire.
Dalam kunker pertama kalinya ke daerah terluar itu, Pj bupati Intan Jaya didampingi anggota DPRD Dapil Biandoga, Zakarias Munipa, kepala Dinas Sosial, Oni Dendegau serta sekretaris Dinas Pendidikan, Ishak Bara’sa’ti.

Begitu turun dari pesawat Pilatus Smart yang mendarat dengan mulus di lapangan Daboto, Pj bupati Intan Jaya bertemu langsung dengan masyarakat setempat yang selama ini tidak tersentuh tangan pemerintah sejak Intan Jaya dimekarkan menjadi kabupaten tersendiri dari Paniai pada 26 November 2008.
“Saya sangat terharu dengan penjemputannya, juga setelah menyaksikan langsung kondisi di sana. Masyarakat di kampung Daboto telah menyampaikan beberapa aspirasi untuk pemerintah daerah bisa perhatikan. Kunjungan kami ini memang baru pertama kali sejak kabupaten Intan Jaya terbentuk,” kata Apolos Bagau.
Di kesempatan itu, Pj bupati Intan Jaya menyapa dan bicara langsung dengan anak-anak sekolah, termasuk para guru di kampung Daboto.
Kepada para murid diberikan tas sekolah, alat tulis, dan peralatan lainnya.
Pj bupati Intan Jaya juga menyerahkan bantuan sosial berupa sembilan bahan pokok (sembako) kepada masyarakat kampung Daboto.

Sama seperti distrik lain, Apolos Bagau berharap, perhatian serupa perlu diberikan kepada masyarakat pinggiran, termasuk warga kampung Daboto di distrik Biandoga.
Dijelaskan, setelah dilantik sebagai Pj bupati Intan Jaya pada tanggal 29 Desember 2022, pihaknya telah melakukan sejumlah kegiatan pemerintahan, termasuk mengunjungi masyarakat kampung hampir semua distrik.
Khusus distrik Biandoga, selain bantuan sembako yang disalurkan Dinas Sosial, juga Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil melayani warga kampung Daboto melakukan perekaman e-KTP. Kegiatan perekaman e-KTP dilakukan selama dua pekan pada Juli lalu.

Diakuinya, saat kunjungan kerja ke kampung Daboto, masyarakat setempat telah menyampaikan sejumlah aspirasi yang selama ini dirindukan untuk dapat diperhatikan pemerintah daerah.
“Masyarakat Daboto memang sangat merindukan adanya perhatian pemerintah. Dalam penyampaian aspirasinya mereka minta agar ada pembangunan dan pelayanan dari pemerintah. Mereka membutuhkan fasilitas penerangan, perumahan, air bersih, mau ada gedung sekolah yang bagus, perlu pelayanan kesehatan, dan banyak hal,” tutur Apolos.
Kerinduan yang diaspirasikan itu, kata Pj bupati Intan Jaya, “Saya langsung terima. Mudah-mudahan kami mencoba menjawabnya di masa karteker ini dengan akomodir dalam APBD Perubahan tahun anggaran 2023 ataupun APBD induk tahun anggaran 2024. Dan, itu harus berlanjut terus nanti setelah ada pemerintahan definitif.”

Di kampung Daboto terdapat satu sekolah Taman Kanak-kanak (TK) yang dikelola pihak Gereja bekerja sama dengan satu yayasan pendidikan, dan SD. Di sana juga ada satu Puskesmas.
Kampung Daboto merupakan salah satu kampung terluar yang sangat jauh dari Sugapa, ibu kota kabupaten Intan Jaya. Kampung ini lebih mudah dijangkau dari kabupaten Nabire maupun kabupaten Waropen dengan menggunakan transportasi udara. []