PartnersPemimpin PIF Kukuhkan Baron Waqa Sebagai Sekretaris Jenderal

Pemimpin PIF Kukuhkan Baron Waqa Sebagai Sekretaris Jenderal

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Para pemimpin Forum Kepulauan Pasifik telah kembali dari retret di Aitutaki dengan membawa dokumen hasil pertemuan mereka, yang mengukuhkan mantan presiden Nauru yang controversial itu, Baron Waqa, sebagai sekretaris jenderal PIF.

Sementara, seluruh delegasi Nauru, yang dipimpin Presiden David Adeang, meninggalkan Kepulauan Cook dalam 24 jam setelah mereka walk out dari pertemuan pleno Pemimpin Forum Kepulauan Pasifik ke-52 di Rarotonga.

RNZ Pacific memahami keluarnya Nauru secara tiba-tiba terjadi setelah muncul pertanyaan mengenai proses pencalonan Waqa untuk menjadi sekretaris jenderal Forum selanjutnya.

Baca Juga:  Para Pihak di Kaledonia Baru Bersiap Melakukan Pembicaraan Dengan Menlu Prancis

Ketika ditanya RNZ Pacific apakah ada kekhawatiran yang dikemukakan para pemimpin seputar rekam jejak Waqa sebagai pemimpin yang ‘kontroversial’ selama ia berkuasa, yang telah menjadi poin penting dalam pertemuan tersebut.

Namun demikian PM Fiji Sitiveni Rabuka balik mempertanyakan, “Siapa yang menilai Waqa sebagai sosok yang kontroversial?”

“Sejauh yang kami ketahui, kami bukan hakim,” kata Rabuka.

Baca Juga:  Empat Utusan Gereja di Tanah Papua Hadiri Konferensi Pemuda Ekumenis Pasifik di Fiji

“Kami menerima nominasi tersebut dan ini merupakan bagian dari upaya kami untuk membawa kembali Mikronesia lebih depan. Saya harus terbang ke Kiribati untuk berbicara dengan rekan-rekan kami dan membawa kembali Mikronesia, memastikan mereka akan terus menjadi anggota komunitas Pasifik.”

Para pemimpin juga menyambut baik rencana implementasi Strategi 2050 untuk Blue Pasifik – Blue Print mereka untuk pembangunan yang dipimpin Pasifik.

Baca Juga:  Langkah Diplomatik Fiji Ke Yerusalem Memicu Kontroversi Dengan Palestina

Ketua forum dan Perdana Menteri Kepulauan Cook Mark Brown mengatakan bahwa rencana implementasi itu “mengartikulasikan tujuan, hasil, dan tindakan kolektif regional yang spesifik di seluruh bidang tematik strategi 2050 kami.”

“Kami juga mendukung Kemitraan Pasifik untuk Kemakmuran sebagai proses prioritas politik untuk memobilisasi sumber daya dan memberdayakan orang-orang tertentu untuk membawa perubahan transformasional melalui pembangunan nasional dan regional,” katanya.

 

Terkini

Populer Minggu Ini:

Solidaritas Merauke Desak Komnas HAM Terbitkan Rekomendasi Hentikan PSN

0
“Masyarakat terdampak langsung maupun organisasi lingkungan hidup tidak dilibatkan sejak awal pembahasan kerangka acuan dan penilaian AMDAL dan belum mendapatkan informasi dokumen lingkungan,” ujar Franky Samperante.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.