Pengobatan gratis dari Timkes RSUD Raja Ampat di kampung Limalas, distrik Misool Timur, kabupaten Raja Ampat, provinsi Papua Barat Daya, Kamis (20/6/2024) lalu. (Reiner Brabar - Suara Papua)
adv
loading...

RAJA AMPAT, SUARAPAPUA.com — Tim kesehatan (Timkes) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kabupaten Raja Ampat, provinsi Papua Barat Daya, mengaku menemukan kasus gizi buruk di kampung Limalas, distrik Misool Timur.

Temuan itu diungkapkan dr. Adelce Rayar, dari RSUD Raja Ampat saat bersama Timkes mengadakan kegiatan pengobatan gratis di kampung Limalas saat acara festival mini film dokumenter, 19-21 Juni 2024.

Menurut dokter umum RSUD kabupaten Raja Ampat, setelah melakukan pemeriksaan dan pengobatan, kasus yang ditemukan di luar dugaannya. Apalagi Timkes datang tanpa dokter spesialis dan fasilitas pemeriksaan yang lengkap.

“Saya tidak bisa bilang banyak jenis penyakit karena tidak semua masyarakat yang datang berobat. Tetapi sebagian kasus yang kami temukan di luar dugaan kami. Saya dokter umum, sementara kasus yang kami temukan rata-rata pada usia lanjut itu sakit mata, gangguan penglihatan (katarak), dan kasus kedua badan sakit,” kata dokter Rayar, Sabtu (29/6/2024).

Baca Juga:  Seruan Selamatkan Hutan Papua Melalui Kampanye “All Eyes on Papua”

Dikemukakan, kasus pada anak-anak banyak ditemukan penyakit tungau (gatal-gatal), penyebabnya scabies (penyakit kulit yang menular.

ads

“Gatal-gatal di sela jari tangan maupun kaki. Penyakit gatal-gatal harusnya di Puskesmas. Kalau yang sudah garuk sampai luka itu kami berikan anti biotik,” urainya.

dr. Adelce Rayar saat diwawancarai suarapapua.com, Kamis (20/6/2024) di kampung Limalas, distrik Misool Timur, kabupaten Raja Ampat, provinsi Papua Barat Daya. (Reiner Brabar – Suara Papua)

Selain itu, ditemukan juga kasus gizi buruk. Kata Adelce, ada anak-anak yang datang dengan kondisi gizi kurang.

Baca Juga:  Pemerintah dan Komnas HAM Turut Melanggar Hak 8.300 Buruh Moker PTFT

“Anak anak yang datang dengan berat badan harus sesuai dengan usia. Sementara yang terjadi, anak-anak usianya sudah di atas, tapi berat badannya masih jauh di bawah. Itu kalau di kami medis, kasus gizi buruk,” jelasnya tanpa menyebutkan beberapa banyak jumlah.

Untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut terhadap beberapa penyakit tersebut, dokter Rayar mengajak masyarakat harus mendatangi Puskesmas agar diberikan rujukan dan berobat lebih lanjut di rumah sakit.

“Datang saja, nanti Puskesmas berikan rujukan untuk pengobatan lebih lanjut di rumah sakit sesuai penyakit yang dideritanya,” imbuh Adelce.

Sementara itu, salah satu warga yang enggan namanya ditulis, mempertanyakan kinerja Puskesmas Misool yang katanya selama ini selalu melayani masyarakat.

Baca Juga:  KPU se-Papua Ditantang Gelar Debat Publik Pilkada 2024

“Biasanya petugas dari Puskesmas datang baru kumpulkan anak-anak untuk diperiksa. Setelah itu tidak ada pengobatan lanjut, begitu saja terus,” katanya.

Lantaran begitu, ia berharap adanya pelayanan dan edukasi yang lebih giat lagi dari Puskesmas maupun Dinas Kesehatan kabupaten Raja Ampat.

“Sangat perlu adanya pelayanan yang lebih lanjut, bukan hanya di Misool saja, tetapi di seluruh pelosok Raja Ampat ini. Karena kita masyarakat tidak mengerti masalah penyakit,” pintanya lagi.

Hingga berita ini tayang, suarapapua.com masih berupaya konfirmasi pihak terkait, terutama pimpinan Dinas Kesehatan kabupaten Raja Ampat. []

Artikel sebelumnyaSP3 Kasus Teror Bom Terhadap Victor Mambor Dinyatakan Cacat Hukum
Artikel berikutnyaGereja Main Tambang?