JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Brigjend Undius Kogoya, Panglima TPNPB Kodap VIII Intan Jaya menyatakan bahwa pasukannya telah dan siap mengeksekuis anggota militer Indonesia TNI dan Polri yang dikirim ke zona perang yang telah ditentukan TPNPB.
Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB mengaku menerima laporan resmi Brigjend Undius Kogoya, Panglima TPNPB Kodap VIII Intan Jaya bahwa pihaknya siap mengeksekusi TNI dan Polri di wilayah perang, terutama wilayah Kodap VIII Intan Jaya.
Markas TPNPB menilai pengiriman pasukan militer Indonesia ke wilayah perang di Intan Jaya merupakan sebagai tumbal negara demi mempertahankan Papua menjadi jajahan Indonesia.
“Oleh sebab itu Brigjend Undius Kogoya mengatakan jika pemerintah Indonesia siap untuk mengakhiri perang dan letakan senjata maka silahkan, maka kami duduk di meja perundingan internasional dalam menyelesaikan persoalan politik di tanah Papua antara pihak kami [TPNPB] dan pemerintah Indonesia,” kata Jubir TPNPB.
“Namun jika pemerintah Indonesia tidak menanggapi hal tersebut, maka perang akan terus terjadi di tanah Papua antara TPNPB dan militer Indonesia yang dapat mengakibatkan korban jiwa. Pasukan kami di Kodap VIII siap mengambil tindakan itu demi mempertahankan penindasan di tanah kami,” tukas Sambom sebagaimana sikap pasukan Kodap VIII Intan Jaya.
Sambom mengatakan, pasukan di Kodap VIII Intan Jaya menyatakan siap melakukan perang hingga dunia kiamat jika pemerintah Indonesia tidak mau duduk bersama di meja perundingan internasional.
“Pemerintah Indonesia tanpak abaikan dengan situasi yang terjadi di tanah Papua, tetapi kami akan tunjukkan kepada mereka sikap perjuangan kami bahwa kami ingin berjuang untuk merdeka,” tukasnya.

Oleh karena itu Sambom mengatakan, Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB menggumumkan kepada semua pihak bahwa Indonesia harus segera buka diri dan lakukan perundingan internasional yang difasilitasi oleh PBB terkait penyelesaian akar masalah Politik Papua yang mengakibatkan terjadinya perang selama setengah abad lebih yang mengakibatkan ribuan warga sipil menjadi korban dan puluhan ribu warga melakukan pengungsian di wilayah konflik.
Sebelumnya diberitakan terjadi penembakan oleh TPNPB di bawa pimpinan Aibon Kogoya dari pasukannya D Dullama terhadap aparat TNI dan Polri di kampung Titigi, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah pada 14 April 2025.
Dalam kontak tembak ini, salah satu anggota TNI mengalami luka tembak. Belakangan diketahui bahwa penembakan terjadi ketika rencana evakuasi personil TNI sakit dari Satgas Pamtas Mobile Yon 500 pada hari Senin 14 April 2024.
Akitbanya, salah satu anggota TNI berinisial HS dengan pangkat Sertu dari pos Titigia mengalami luka tembak di bagian perut. Korban dievakuasi ke RSUD Timika dalam keadaan sadar.