Yulianus Mote, ketua KPU kabupaten Deiyai, dan Elias Petege, ketua KPU kabupaten Dogiyai. (Ist)
adv
loading...

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Pesta demokrasi di dua kabupaten di provinsi Papua Tengah, yakni Dogiyai dan Deiyai, patut dijempoli karena telah sukses selenggarakan agenda negara, yakni pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak tahun 2024 dengan aman dan lancar.

Suksesnya Pilkada tahun 2024 di dua kabupaten yang terletak di wilayah adat Meepago itu tentu oleh karena kerja keras pihak penyelenggara dalam hal ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan didukung Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) serta sinergitas berbagai pihak, antara lain pemerintah daerah, Polri, TNI, pengurus partai politik, tim sukses bersama para kandidat, dan seluruh elemen masyarakat.

KPU provinsi Papua Tengah menyebutkan kinerja bagus diperlihatkan KPU Deiyai dalam penyelenggaraan Pilkada 2024, terutama pada tahapan pemungutan dan penghitungan suara hingga pleno terbuka tingkat kabupaten berlangsung secara transparansi dan tepat waktu.

Asas transparansi dalam pesta demokrasi merupakan satu hal sangat penting, dan itu telah dibuktikan KPU Deiyai. Form C1-KWK dari setiap kampung diupload ke aplikasi Sirekap. Siapapun dapat mengikutinya secara langsung sebelum pleno tingkat distrik dan tingkat kabupaten digelar.

Baik pemilihan gubernur dan wakil gubernur Papua Tengah maupun bupati dan wakil bupati Deiyai telah berlangsung sesuai aturan dan mekanisme resmi. Sebagaimana ditegaskan Yulianus Mote, ketua KPU kabupaten Deiyai, saat rapat pleno terbuka yang digelar 5 Desember 2024 di aula kantor KPU Deiyai.

ads
Baca Juga:  Constant Karma Resmi Dampingi BTM di PSU Pilgub Papua

Usai pleno tingkat kabupaten Deiyai, selanjutnya hasil perolehan suara untuk calon gubernur dan wakil gubernur diplenokan di tingkat provinsi. Rapat pleno dilaksanakan di aula RRI Nabire, Sabtu (7/12/2024).

Begitu pula dengan kabupaten Dogiyai. Rapat pleno terbuka tingkat kabupaten untuk dua jenis pemilihan itu diselenggarakan KPU selama dua hari, Rabu dan Kamis (4-5/12/2024) bertempat di aula Koteka Moge, Moanemani, distrik Kamuu, kabupaten Dogiyai.

Kata Elias Petege, ketua KPU kabupaten Dogiyai, agenda negara sukses berkat dukungan dari berbagai pihak, termasuk segenap masyarakat 79 kampung di 10 distrik yang secara langsung memberikan suara melalui sistem noken dengan lancar dan aman.

Oleh karenanya, ia atas nama lembaga KPU ucapkan terima kasih kepada masyarakat dan semua pihak yang telah menyukseskan Pilkada hingga tahap rekapitulasi tingkat kabupaten berakhir dengan lancar tanpa persoalan.

Hasil rekapitulasi penghitungan perolehan suara dan penetapan hasil pemilihan gubernur dan wakil gubernur provinsi Papua Tengah tahun 2024 itu sendiri telah dibacakan Elias Petege di aula RRI Nabire, Sabtu (7/12/2024).

Layak Diapresiasi

Sejumlah kalangan mengapresiasi kinerja KPU kabupaten Deiyai dan KPU kabupaten Dogiyai sukseskan Pilkada serentak tahun 2024.

Hubertino Hanebora, salah satu tokoh pemuda di provinsi Papua Tengah bahkan mengakui integritas komisioner KPU dari dua kabupaten ini.

“Kita semua mengikuti dinamika Pilkada serentak tahun ini dari semua kabupaten, kota dan provinsi. KPU Dogiyai dan KPU Deiyai memang terbaik. Patut diberi apresiasi,” ujarnya.

Baca Juga:  Inilah Pernyataan Damai Konflik Pilkada Puncak Jaya

Tino, sapaan akrab putra mendiang Pdt. Simon Petrus Hanebora, itu menyebut lembaga KPU Dogiyai dan KPU Deiyai diisi orang-orang berkapasitas.

“Contohnya Elias Petege selaku ketua KPU Dogiyai, dikenal sebagai orang cerdas dan memiliki rekam jejak yang mumpuni, sehingga tidak heran kalau beliau bisa menjalankan tanggung jawab dengan baik, serta mampu menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak untuk menjaga kestabilan keamanan selama Pilkada Dogiyai berlangsung dengan hasil sangat baik,” tutur Tino.

Atas prestasi tersebut, Tino Hanebora sampaikan rasa salut kepada Elpet, sapaan akrab Elias Petege dari Tino, bersama para komisioner dan staf sekretariat KPU Dogiyai.

Begitu pula dengan KPU Deiyai yang dipimpin Yulianus Mote bersama empat komisioner, Oktovianus Pekei, Laorensius Adii, Yance Adii, dan Melianus Pekey.

“Sejarah akan mencatat prestasi dari ketua bersama anggot KPU yang telah berkontribusi nyata dalam menyukseskan Pilkada serentak tahun 2024,” imbuhnya.

Paniai Agak Berbeda

Jika Deiyai dan Dogiyai sudah selesaikan tahapan Pilkada bahkan tampil memplenokan hasilnya di tingkat provinsi, hal berbeda dengan kabupaten tetangganya: Paniai.

Parahnya, KPU Paniai belum tuntaskan rapat pleno rekapitulasi penghitungan perolehan suara untuk gubernur dan wakil gubernur maupun bupati dan wakil bupati tingkat kabupaten.

Sedianya rapat pleno terbuka digelar Rabu (4/12/2024) lalu. Saat PPD dari sejumlah distrik sedang plenokan hasil perolehan suara, terpaksa ditunda lantaran diprotes para saksi calon gubernur maupun calon bupati serta masyarakat pendukung yang hadir bergerombol di sekitar kantor KPU Paniai di Madi.

Baca Juga:  Sertijab Bupati Paniai, Martha Pigome: Setiap Pemimpin Ada Masanya

Rapat pleno kembali dilanjutkan Rabu (11/12/2024). Sayangnya, nasib sial seperti sebelumnya terulang. Rapat dibubarkan para saksi yang merasa keberatan terhadap hasil perolehan suara di lapangan berbeda dengan yang dibacakan PPD.

Sempat dihujani protes hingga keributan tak terhindarkan. Dalam video amatir warga, tampak meja sidang berhamburan, juga kursi-kursi ikut melayang. Akhirnya, rapat diskor hingga waktu yang belum ditentukan.

Tidak lama kemudian, dua orang komisioner KPU digelandang ke kantor Polres Paniai. Ketua dan satu anggotanya diduga terlibat dalam rencana suap Kapolres, Kabag Ops dan Danton Brimob Yonif C Nabire dengan total nominal Rp200 juta.

Kedua oknum penyelenggara ditahan untuk dimintai keterangan lebih lanjut oleh penyidik Polres Paniai.

Sebelum itu, Stefanus Gobai, ketua Bawaslu kabupaten Paniai, di hadapan kerumunan warga menyatakan dengan tegas, rapat pleno harus batal. Penyampaiannya disambut sorak-sorai.

Keputusan Bawaslu diterbitkan dalam surat nomor 002/Rekom/94.03/BSWL.PAN/11/XII/2024 tentang rekomendasi pembatalan rapat pleno rekapitulasi perolehan suara tingkat KPU kabupaten Paniai untuk seluruhnya.

KPU provinsi Papua Tengah memerintahkan rapat pleno dipindahkan ke tempat aman, yakni Nabire. Lagi-lagi, nasib sama kembali terulang, dua kali dibubarkan massa. Agenda negara molor dari rencana awal. []

Artikel sebelumnyaKonflik Pilkada di Lanny Jaya, Satu Orang Meninggal, 250 Luka-luka dan Puluhan Rumah Dibakar
Artikel berikutnyaPilkada di Tambrauw Dinilai Tak Sehat, Tiga Dugaan Pelanggaran Didaftakan ke MK