Nasional & DuniaMahasiswa Papua Dipaksa Keluar Asrama di Surabaya

Mahasiswa Papua Dipaksa Keluar Asrama di Surabaya

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya kembali digeruduk aparat kepolisian dengan sejumlah tembakan dan digiring keluar asrama tepat pada pukul 16:47 WIB, Sabtu (17/8/2019).

Hal tersebut disampaikan salah satu mahasiswa Papua di Surabaya melalui sambungan telepon dari Surabaya yang turut di digiring pihak kepolisian keluar asrama Papua.

“20 kali tembakan gas air mata yang diarahkan kepada mahasiswa Papua. Mereka juga bentakan suara dengan kata-kata berbau sara.

Baca Juga:  Komunikasi Publik Lenis Kogoya Diminta Diperbaiki

Penghuni asrama diarahkan berjalan jongkok hingga diseret masuk Dalmas,” kata sumber itu.

Menurut pengakuan sumber itu, ada salah satu penghuni yang sakit ikut digiring keluar Asrama.

Baca juga: Mahasiswa Papua di Surabaya Mengaku Diteriaki ‘Monyet’

Hingga saat ini belum diketahui keberadaan mahasiswa Papua yang digiring aparat.

Pengepungan asrama ini berlangsung sejak kemarin siang oleh Ormas, TNI dan Polri. Mereka beralasan bahwa penghuni Asrama tidak mengibarkan bendera Merah Putih di depan asrama.

Baca Juga:  Berpihak Pada Rusia, Trump Tidak Utamakan Amerika, Malah Percepat Kemundurannya

Sejak kemarin para mahasiswa tidak diberi akses untuk makan, termasuk dua mahasiswa yang hendak mengantar makan turut ditahan.

Sebelumnya, Kapolrestabes Surabaya, Sandi Nugroho saat dihubungi suarapapua.com mengakui pihaknya akan meminta keterangan kepada mahasiwa Papua atas kecurigaan mahasiswa Papua menolak kibarkan bendera Merah Putih.

Pewarta: Elisa Sekenyap

Terkini

Populer Minggu Ini:

Dinilai Tabrak Aturan, Aktivis di PBD Soroti Kebijakan Walkot Sorong

0
"Jangan-jangan ada penyimpangan dan penyalahgunaan kekuasaan di sini. Hal ini bisa jadi bara api. Orang Papua sudah cukup sabar, tapi kalau hak dasarnya terus diabaikan, jangan salahkan kalau ada reaksi. Pemerintah harus peka, ini soal martabat dan keadilan bagi kami."

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.