Di tengah Bahaya Covid-19, Judi Marak di Paniai

0
1907

PANIAI, SUARAPAPUA.com — Ditengah ancaman bahaya pandemik coronavirus disease (Covid-19), aktivitas permainan perjudian di kota Enarotali, Paniai, masih marak dijalankan seperti biasa hingga sekarang. Jenis judi dimaksud yakni judi togel dan dadu.

Sementara dari pantauan langsung suarapapua.com di ibukota kabupaten Paniai ini, jenis judi lain seperti bola putar dan sabung ayam yang biasa dimainkan barengan sudah tidak dijalankan alias tutup.

Ini berhubung himbauan pembatasan beraktivitas (social discanting) cegah penyebaran virus Covid-19 yang dikeluarkan Pemprov. Papua pada 24 Maret 2020 lalu.

Namun himbauan tersebut rupanya di Paniai tidak untuk judi togel dan dadu. Pasalnya pihak berwenang terkesan membiarkan dengan aman kedua jenis judi ini berlanjut (dijalankan).

“Pihak keamanan juga pemerintah daerah dalam hal ini Bupati serta para anggota DPRD sudah tahu kedua judi ini lagi marak sekarang, tapi sepertinya mereka biarkan jalan. Sikap mereka ini parah, karena setiap hari orang ramai main dari pagi sampai sore, tapi terus tak acuh,” ujar seorang pria warga Paniai yang enggan disebutkan namanya, hari ini (1/5/2020), di Enarotali, ketika berbincang dengan suarapapua.com.

ads
Baca Juga:  Saksi Kunci Ungkap Dugaan Pelibatan Polisi Dalam Penganiayaan Direktur Panah Papua

Judi togel dimainkan seperti biasa, yakni di berbagai tempat yang sudah sejak lama dijadikan markas. Ironisnya adalah judi dadu karena dipusatkan hanya di satu tempat, yaitu di areal pasar dalam Iyaipugi, Enarotali. Dan yang menjadi bandar adalah semua para pemuda asli Paniai.

“Ini gawat, tidak boleh terus dibiarkan. Apalagi kondisi sekarang lagi berbahaya. Virus korona lagi menyebar dimana-mana. Untung virus ini belum masuk. Kalau masuk, habis sudah semua orang Paniai,” ujarnya.

Hal itu dikatakannya karena judi dadu yang dimainkan banyak kelompok. Dan yang bermain berkerumun dan berdesak-desakan. Diharapkan, pihak berwenang dapat segera atasi kondisi tersebut dengan tiadakan kedua permainan judi dimaksud, terutama judi dadu.

“Entah caranya bagaimana yang menurut pihak berwenang bagus, kondisi ini harus ditiadakan. Kalau boleh dalam waktu dekat atau besok juga bergerak langsung. Keliru kalau korona sudah masuk, baru mau bergerak. Terlambat,” tekannya berharap.

Mengenai judi dadu dalam pasar, kepala distrik Paniai Timur, Alfred Yogi, ketika dikonfirmasi suarapapua.com, mengaku pernah dirinya turun langsung melarang dan membubarkan permainan judi tersebut.

Baca Juga:  Fatayat NU dan HWDI Desak Pelaku Penculikan dan Pemerkosaan Ul Dihukum Maksimal

“Sudah pernah saya larang dua minggu yang lalu. Saya kesana langsung hambur semua dadu yang lagi mereka main. Mereka yang melawan, saya marah. Ada diantara mereka yang saya pukul juga dengan rotan. Tapi karena mereka main terus, sudah saya biarkan,” terangnya, Jumat (1/5/2020).

Namun karena penting kondisi tersebut harus ditiadakan mengingat penyebaran virus corona masih kencang, katanya, dirinya akan kembali melarang lebih tegas dengan melibatkan semua komponen berwenang yang ada di Kab. Paniai.

“Untuk upaya ditiadakan ada, karena memang harus. Tapi apa upayanya dan waktunya kapan, tidak bisa saya bilang. Yang jelas dalam waktu dekat. Maka saya harap pihak keamanan, TNI, Polri dan SAT Pol PP dapat membantu saya karena ini tugas bersama tuk mensterilkan keadaan sesuai himbauan yang telah dikeluarkan Pempus dan pemprov,” ungkapnya.

Melihat kondisi tak sedap yang sedang berjalan ini, Yunus Gobai, tokoh pemuda Paniai, menilai Pemerintah daerah Paniai tidak menghargai dan menyepelekan himbauan yang telah dikeluarkan pemerintah Pusat dan Provinsi yang adalah sebagai atasannya serta himbauan olehnya sendiri terkait pembatasan beraktivitas atau social discanting

Baca Juga:  Tolak Program Kredit Ekomas, Mama Papua: Jangan Bikin Susah Kami!

“Dalam himbauan yang diedarkan, disitu jelas menyatakan membatasi keluar rumah dan mengunjungi tempat keramaian jika tidak terlalu dianggap penting. Tetapi di Paniai kenapa tidak diberlakukan. Judi dibiarkan jalan seperti biasa. Apa itu bukan kegiatan keramaian?. Jangan Pemda anggap enteng dan masa bodoh. Situasi sedang parah,” tegas dia ketika diminta tanggapan terkait hal tersebut oleh suarapapua.com, Jumat (1/5/2020).

Menurutnya, mengabaikan (membiarkan) kondisi tersebut (perjudian) terus jalan karena korona belum masuk di daerah Paniai, sangat keliru.

“Kenapa karena penyebaran virus korona diluar sana sedang kencang. Maka waspada ketat dengan bubarkan aktivitas-aktivitas keramaian seperti perjudian seharusnya  dilakukan. Apalagi mobil angkut Alkes, Bama dan BBM diizinkan masuk keluar. Ini potensi besar korona masuk,” imbuhnya.

Pewarta: Stevanus Yogi

Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaOrang Papua akan Berakhir Seperti Orang Aborigin di Australia
Artikel berikutnyaKeberadaan NKRI di Tanah Papua Ilegal