Seorang Warga Sipil di Intan Jaya Disiksa dan Rumahnya Dihuni TNI

0
2583

NABIRE, SUARAPAPUA.com — Seorang warga sipil di Intan Jaya disiksa sekaligus rumahnya ditempati Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Infomer Suara Papua di Intan Jaya menyatakan, kejadiannya terjadi pada Kamis (3/2/2022) malam, saat istri dan anak si korban hendak buang air kecil (BAK).

“Iya kebetulan mama dengan anak ini mau buang air kecil lalu mereka dua buka pintu keluar, tiba-tiba ada tentara di pos TNI yang letaknya rumahnya tidak jauh dari keluarga ini langsung mengeluarkan tembakan sekaligus menghampiri keluarga korban ini, tetapi karena takut mama dan anaknya ini mereka dua masuk rumah,” katanya Minggu (7/2/2022).

Baca Juga:  Koalisi Keselamatan Jurnalis Minta DPR Papua Dorong Polisi Ungkap Kasus Bom Molotov Jubi

Dia menjelaskan, TNI yang berada tak jauh dari rumah keluarga ini langsung menangkap si korban (suami) dan membawanya ke pos TNI.

“Mereka (TNI) menyiksa pemuda itu dan kasih pulang dengan catatan bahwa keluarga semua kasih kosong rumah biar kami (TNI) yang tempati,” ungkapnya.

ads

Sementara itu, istri korban yang namanya tak mau disebutkan membenarkan kejadian itu.

Baca Juga:  Tong Bicara Tapi Dong Jalan Terus, Buku Analisis Tentang Lingkungan dan Masyarakat Adat yang Hancur

Menurutnya, TNI memberikan banyak tekanan berupa bahasa dan ancaman.

“Kami tidak bisa tinggal di rumah lagi karena tentara sudah pasang terpal di kami punya rumah.”

Dia menuturkan bahasa ancaman dari TNI yang mengatakan rumahnya akan dibakar dan seluruh masyarakat sekitar sini akan ditembak bersih apabila salah satu anggota TNI mati ditembak oleh TPNPB-OPM.

Baca Juga:  Penegasan Bupati Dogiyai Saat Forum OPD Penyusunan RKPD Tahun 2026

“Kalo OPM ganggu kami berarti kami akan semprot masyarakat yang ada dikeliling kami ini karena masyarakat yang kasih makan OPM,” ungkapnya sambil meniru kata-kata TNI.

 

Pewarta: Yance Agapa
Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaAMP Pusat: Hentikan Kriminalisasi Terhadap NK dan Mahasiswa Papua
Artikel berikutnyaJenderal Dudung: Saya Tak Punya Wewenang Tentukan Operasi di Papua