
WAMENA, SUARAPAPUA.com — Konferensi ke-II Dewan Adat Papua (DAP) Wilayah Laapago yang digelar sejak 11 hingga 14 April 2022 di Wamena memutuskan dan menetapkan tiga program utama, salah satunya adalah mendesak Komisi Tinggi HAM PBB segera mengunjungi Tanah Papua dan menginvestigasi persoalan pelanggaran HAM masa lalu dan masa kini yang terjadi di Tanah Papua.
Selain itu, konferensi kedua hasilkan pengurus baru Dewan Adat Papua (DAP) Wilayah Laapago periode 2022 – 2027.
Hal itu disampaikan Dominikus Surabut, ketua DAP kepada suarapapua.com di Wamena, Kamis (14/4/2022) usai mengukuhkan pengurus baru DAP Wilayah Laapago.
“Program inti yang pertama adalah, program tentang penegakan hak-hak dasar masyarakat adat, seperti tanah, hutan dan laut. Kedua adalah pengelolaan hak-hak sumber daya alam. Jadi bagaimana hubungan kemitraan itu dibuat di dalam satu kesepakatan bersama, yang saling menguntungkan. Lalu yang ketiga, berbicara tentang hukum, HAM dan politik yang termasuk di dalamnya masyarakat adat telah memutuskan dan mendesak Komisi Tinggi HAM PBB segera datang dan menginvestigasi persoalan kasus pelanggaran HAM di Tanah Papua,” tukas Surabut.
Menurut Surabut, keputusan-keputusan itu telah diputuskan dalam keputusan komisi konferensi DAP. Dimana ketika masyarakat adat mengklaim bahwa terus terjadi kekerasan, maka masyarakat adat berhak mencari jalan keluar untuk menentukan hak nasib sendiri.
Selain program-program itu, ada sejumlah program strategis lainnya, seperti hukum adat dan beberapa program lainnya. Ia juga mengatakan, dalam hal ini pihaknya akan bekerjasama dengan pemerintah daerah di masing-masing daerah di sepuluh kabupaten Laapago.
Sebelumnya, bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua, mengajak kepada pengurus DAP Wilayah Balim untuk bersama pemerintah menjaga dan membangun daerah Jayawijaya. Mengingat adat dan pemerintah saling berkaitan.
Selain itu, bupati menyampaikan terima kasih kepada pengurus DAP Wilayah Balim, karena pertama kalinya mengundang bupati sebagai kepala daerah untuk hadir.
“Saya sebagai bupati Jayawijaya bersama wakil bupati dan Forkopimda dihadirkan di sini. Mungkin ini pertama kali bupati hadiri acara DAP, karena saya merasa sebagai anak adat,” kata Jhon Banua.
Pewarta: Onoy Lokobal
Editor: Elisa Sekenyap