BeritaPolhukamSikapi Situasi Dogiyai, IPMADO Tegaskan Enam Tuntutan

Sikapi Situasi Dogiyai, IPMADO Tegaskan Enam Tuntutan

NABIRE, SUARAPAPUA.com — Ikatan Pelajar Mahasiswa-Mahasiswi Dogiyai (IPMADO) kota studi Nabire menyampaikan sedikitnya enam tuntutan menyikapi situasi terkini di kabupaten Dogiyai.

Pernyataan sikap yang dibacakan pada Rabu (25/5/2022), rentetan insiden kebakaran rumah dan kios di beberapa titik, baik di Mowanemani, distrik Kamuu, Bomomani, distrik Mapia, maupun di Idakebo, distrik Kamuu Utara, diduga satu skenario tersistematis untuk melumpuhkan sikap tegas rakyat Dogiyai sebagaimana disuarakan pada beberapa kali aksi damai.

Sekretariat KNP Dogiyai yang terletak di jantung kota Mowanemani juga tidak luput dari amukan si jago merah.

Baca Juga:  HMPT Tegas Menolak UU TNI dan MBG di Tanah Papua

Pasca insiden kebakaran tersebut disusul dengan pengiriman pasukan TNI/Polri ke kabupaten Dogiyai.

Fransiskus Tebai, badan pengurus IPMADO kota studi Nabire, dalam pernyataan tertulis, mengatakan, seluruh masyarakat kabupaten Dogiyai telah dengan tegas menolak kehadiran Polres dan Kodim di kabupaten Dogiyai, menuntut pencabutan Otonomi Khusus (Otsus) jilid II, dan rencana pemekaran Daerah Otonom Baru (DOB) di Tanah Papua.

Berikut pernyataan sikap IPMADO kota studi Nabire.

  1. Kapolda Papua segera menarik kembali pasukan yang dikirim ke kabupaten Dogiyai.
  2. DPRP segera membentuk Tim Pansus untuk investigasi kasus kebakaran di kabupaten Dogiyai.
  3. Pemerintah kabupaten Dogiyai, Polsek Mapia dan Polsek Kamuu segera ungkap pelaku kebakaran dan proses hukum pelaku kebakaran.
  4. Kapolda Papua segera membatalkan niat pembangunan Polres di kabupaten Dogiyai karena tidak memenuhi kriteria Perkap Polri nomor 7 tahun 2014, yakni Pasal 5 ayat 1 poin b, h dan i.
  5. Pelajar mahasiswa-mahasiswi Dogiyai kota studi Nabire menegaskan kepada rakyat Dogiyai agar tidak memberikan tanah sepetakpun untuk pembangunan markas Polres dan Kodim di kabupaten Dogiyai.
  6. Alam Dogiyai, rakyat akar rumput Dogiyai dan pelajar mahasiswa-mahasiswi Dogiyai mengutuk keras pelaku rentetan kebakaran di kabupaten Dogiyai.
Baca Juga:  Tong Bicara Tapi Dong Jalan Terus, Buku Analisis Tentang Lingkungan dan Masyarakat Adat yang Hancur
Spanduk berisi pernyataan sikap IPMADO Kota Studi Nabire. (Supplied for SP)

Diberitakan media ini sebelumnya, Solidaritas Rakyat Papua (SRP) Dogiyai dan Pansus DPRD Dogiyai mengimbau kepada seluruh masyarakat di kabupaten Dogiyai agar tidak terprovokasi dengan berbagai isu murahan yang ditiupkan oknum tidak bertanggungjawab yang hanya akan mengundang persoalan baru.

REDAKSI

Terkini

Populer Minggu Ini:

Bagaimana Australia Melihat Rusia Menginginkan Pangkalan Militer di Biak?

0
Analis Evan Laksama dari International Institute of Strategic Studies mengatakan bahwa ia “skeptis” bahwa Indonesia akan setuju untuk menukar akses ke pangkalan militer dengan teknologi nuklir atau peralatan militer berteknologi tinggi dari Rusia.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.