JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Menyusul kehancuran akibat dua Topan Tropis yang menghantam Vanuatu, Prancis telah mengirimkan bantuan kemanusiaan dari Kaledonia Baru.
Pasukan Angkatan Darat Kaledonia Baru bertindak cepat dengan mengirimkan sebuah pesawat patroli pada hari Jumat lalu untuk melihat sejauh mana kerusakan yang terjadi di Vanuatu.
Pada hari Minggu, pasukan negara ini tiba dengan kapal kargo D’Entrecasteaux di ibukota Port Vila.
Sebuah kapal pasokan juga mengirimkan pasokan dari Port Vila ke Tanna dan pulau-pulau lainnya.
Kapal ini akan membantu membuka jalan, menyediakan air minum dan memberikan bantuan medis.
Jenderal Angkatan Darat Kaledonia Baru Valerie Putz mengatakan bahwa kerusakan struktural di Pulau Tanna cukup minim.
“Saya tahu bahwa pihak berwenang Vanuatu telah menyatakan keprihatinan mereka dengan pemadaman listrik, tetapi tampaknya sudah kembali pulih. Pasokan air juga menjadi perhatian.
“Ada satu detasemen insinyur tentara Prancis yang berada di Tanna untuk memulihkan kelayakan jalan.”
“Ada juga satu helikopter yang dikerahkan tadi malam (Selasa), siap untuk menawarkan bantuan transportasi kepada pihak berwenang Vanuatu atau untuk melakukan penilaian kerusakan di pulau-pulau lain di Vanuatu.”
Di atas kapal, yang diluncurkan dari Kaledonia Baru, terdapat empat ton bahan kemanusiaan, dua kendaraan militer berpenggerak empat roda, tim penyelamat dari keamanan sipil wilayah tersebut, dan personel militer.
Sebuah perusahaan komersial air tawar telah menyumbangkan delapan tangki air tawar sebagai bagian dari kargo.

Kerjasama Pasukan Prancis, Australia dan Selandia Baru
Putz mengatakan bahwa telah ada kerja sama yang baik antara pasukan pertahanan Selandia Baru dan Australia.
“Ada juga koordinasi yang mendalam antara Pasukan Pertahanan Selandia Baru dan pasukan pertahanan Australia yang telah dipimpin di bawah mekanisme koordinasi diplomatik Prancis.”
“Di tingkat darat, pasukan Australia dan Selandia Baru menggunakan kapal Prancis untuk membawa sumber daya kemanusiaan ke Pulau Tanna.”
Sementara itu, HMAS Canberra dijadwalkan tiba pada Kamis pagi dengan lebih dari 600 personel Pasukan Pertahanan Australia di dalamnya beserta pasokan kemanusiaan.
Menurut ABC, sebuah tim bantuan cepat Australia sudah berada di negara itu dan pesawat Australia sedang melakukan pengawasan udara di daerah-daerah yang paling parah terkena dampak.
Koordinator Barnaby Caddy mengatakan tim kaji cepat terdiri dari 12 anggota yang ahli dalam bidang kemanusiaan dan penilaian kerusakan, bahan berbahaya, listrik, kesehatan dan infrastruktur.
Editor: Elisa Sekenyap