PolhukamDemokrasiMusdat Sukses, Sub Suku Imu Komitmen Bangkit dari Ketertinggalan

Musdat Sukses, Sub Suku Imu Komitmen Bangkit dari Ketertinggalan

SORONG, SUARAPAPUA.com — Komitmen bangkit dari ketertinggalan masyarakat adat sub suku Imu yang mendiami distrik Kokoda Utara, kabupaten Sorong Selatan, provinsi Papua Barat Daya, menggelar musyawarah adat (musdat) untuk memilih tokoh adat.

Musyawarah adat yang dilaksanakan 11 Januari 2024 itu dihadiri para tokoh adat, perempuan, pemuda dan agama dari lima kampung di distrik Kokoda Utara, yakni Udagaga, Kayobiro, Adona, Kamundan satu, dan Kamundan dua.

Baca Juga:  KPU Tambrauw Gelar FGD Evaluasi Pelaksanaan Pilkada 2024

Meli Dorowe, perwakilan komunitas pemuda adat Motana Egawagaona, mengatakan, musyawarah adat digunakan untuk memilih figur terbaik pemimpin masyarakat adat sub suku Imu.

“Musdat telah dilaksanankan, hasilnya Alex Taune terpilih sebagai ketua, Yordan Kebare, sekretaris, dan Markus Imor sebagai bendahara,” kata Meli Dorowe kepada suarapapua.com melalui pesan WhatsApp, Senin (15/1/2024).

Kegiatan musyawarah adat (Musdat) sub suku Imu, 11 Januari 2024. (Supplied for SP)

Sebagai tokoh penggerak yang menginisiasi musyawarah adat sub suku Imu, Meli Dorowe berharap sembilan sub suku dari suku Imekko (Inanwatan, Metemani, Kais, dan Kokoda) dapat bersama-sama mengurus wilayah adat mereka.

Baca Juga:  Diskriminasi Terhadap Mahasiswa Papua Tumbuh Subur di Universitas Mataram

“Masyarakat adat Imekko harus bersatu dalam menjaga dan mengurus wilayah adat. Ini tanah adat kita, maka kita harus menjaga dan melindungi dengan segala kemampuan kita,” ujar Meli.

Sementara, Yordan Kebare, sekretaris terpilih sub suku Imu, menyatakan, terbentuknya struktur lembaga adat sub suku Imu merupakan awal kebangkitan masyarakat adat Imu.

“Kami sub suku Imu tertinggal karena selalu diinjak-injak. Sekarang saatnya kami bangkit untuk mengurus dan menjaga wilayah adat kami,” tegas Yordan.

Baca Juga:  Aksi Ajudan Kapolri Meninju Wartawan Dikecam AJI dan PFI

Kebare berharap, pemerintah kabupaten Sorong Selatan memberikan perhatian lebih kepada masyarakat adat yang mendiami wilayah Sorong Selatan.

“Pemerintah daerah harus memberikan dukungan dan perhatian kepada kami masyarakat adat, sehingga masyarakat adat juga bisa menjaga dan melindungi tanah adat dari target para investor,” harapnya. []

Terkini

Populer Minggu Ini:

Kenangan yang Ditinggalkan Paus Fransiskus untuk Bangsa Papua

0
Hanya saja, selama beliau menjabat sejak tahun 2013, Paus Fransiskus tidak pernah menyinggung pelanggaran HAM dan kejahatan negara Indonesia terhadap bangsa Papua. Tragedi kemanusiaan yang terjadi di negara negara lain di belahan dunia, Bapa Paus Fransiskus respons dengan sangat cepat, tetapi tragedi kemanusiaan di Tanah Papua selama ini belum pernah diresponsnya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.