Thomas Kofiaga, S.ST, calon bupati Tambrauw foto bersama pemuda dan mahasiswa Tambrauw di Aimas, kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, Selasa (29/10/2024). {Maria Baru - Suara Papua)
adv
loading...

SORONG, SUARAPAPUA.com — Pasangan calon bupati Tambrauw periode 2024-2029, Thomas Kofiaga dan Pieter Mambrasar (Thopi) bertemu pemuda dan mahasiswa Tambrauw di kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, untuk menjaring aspirasi sekaligus paparkan visi misinya, Selasa (29/10/2024).

Berlangsung di Aimas, kabupaten Sorong, pasangan Thopi berjumpa dengan pemuda dan mahasiswa dari wilayah Miyah Raya, Ireres dan Kebar untuk mendengar aspirasi mereka.

Dalam diskusi yang berlangsung sederhana, para mahasiswa lebih banyak menyoroti tentang sumber daya manusia orang asli Tambrauw dari lima suku yaitu Moi Kelim, Abun, Miyah, Ireres, dan Mpur.

Mereka lebih fokus pada tiadanya asrama mahasiswa Tambrauw. Selama ini mahasiswa hanya mengontrak rumah, belum punya asrama permanen di beberapa kota studi seperti Sorong, Jayapura, dan lainnya.

Baca Juga:  Gubernur Meki Nawipa Kunjungi Ratusan Siswa Sekolah GenIUS di Tangerang

Salah satu anak muda yang tak sebutkan namanya, mengungkapkan sumber daya manusia (SDM) anak asli Tambrauw masih dalam masa krisis, sehingga membutuhkan calon pemimpin yang benar-benar mau membangun sumber daya anak-anak asli Tambrauw. Ia juga menitipkan pesan kepada calon bupati Thopi apabila terpilih, wajib memperhatikan tempat tinggal bagi mahasiswa ataupun pelajar Tambrauw.

ads

Saat memaparkan visi misi Thopi, pembangunan SDM diakui satu prioritas demi peningkatan SDM yang berkualitas dan berdaya saing di masa mendatang.

Dalam diskusi tersebut, pasangan Thopi menyinggung pembangunan sekolah berpola asrama merupakan satu program yang akan dikerjakan di kabupaten Tambrauw. Selain itu, akan memberhentikan program sekolah anak-anak di luar Tambrauw, sehingga semua anak Tambrauw sekolah dari jenjang SD, SMP, SMA di Tambrauw.

Baca Juga:  LBH Papua Desak Kapolri Proses Aparat Pelaku Kekerasan Saat Aksi Penolakan MBG

“Kami tidak lagi membangun pembangunan fisik saja, tetapi lebih memperhatikan pembangunan SDM. Anak-anak Tambrauw tidak lagi dikirim keluar, tetapi bagaimana menyiapkan tenaga pendidikan yang profesional dan berkemampuan untuk menjadi tenaga pendidik serta memperhatikan fasilitas penunjang sebagai sarana dalam mencerdaskan generasi Tambrauw,” tutur Thomas Kofiaga.

Diketahui, Thopi adalah salah satu calon yang maju secara independen atau perseorangan dengan nomor urut 3 di kabupaten Tambrauw, Papua Barat Daya. Thopi sebelumnya telah mengumpulkan KTP sebanyak 2.700 dari 15 distrik.

Thopi berprinsip, mau menunjukan bahwa orang Tambrauw juga bisa menjadi bupati melalui jalur perseorangan.

Baca Juga:  100 Hari Kerja di Lanny Jaya, Fokus Bangun dari Kampung ke Kota

Selain itu, selama 10 tahun dalam birokrasi pemerintahan di kabupaten Tambrauw, calon bupati Thomas melihat, mengevaluasi dan menganalisis bahwa dengan maju independent, kepala daerah leluasa untuk membangun pemberdayaan di basis masyarakat tanpa banyak intervensi dari pihak lain.

“Selama sepuluh tahun sudah berjalan di birokrasi, saya menganalisis, mengevaluasi, ternyata maju melalui jalur politik, daerah tidak bisa dibangun dengan baik karena terlalu banyak intervensi. Maju independen ketika saya terpilih menjadi bupati, saya tidak diintervensi oleh partai, saya hanya berurusan dengan masyarakat, jadinya lebih fokus membangun dan memberdayakan tanpa diatur pihak lain,” tandasnya. []

Artikel sebelumnyaSiapa Saja Pemain Persipura di Kompetisi Liga 2 Musim 2024/2025?
Artikel berikutnyaTransmigrasi Ancaman Bagi Non OAP dan OAP di Tanah Papua