Foto bersama usai rayakan HUT ke-1 Komite Nasional Papua Barat (KNPB) sektor Tage Mogoutouda, Senin (30/12/2024). (Dok. KNPB for Suara Papua)
adv
loading...

SORONG, SUARAPAPUA.com — Komite Nasional Papua Barat (KNPB) wilayah Paniai merayakan hari ulang pertama KNPB sektor Tage Mogoutouda pada har ini, Senin (30/12/2024).

Perayaan hari lahirnya KNPB sektor Tage Mogoutouda dilaksanakan dalam bentuk ibadah yang dipimpin Ev. S. Adii dengan mengangkat tema “Berdiri melalui iman kita sendiri”.

Setelah ibadah syukur kemudian dilanjutkan dengan diskusi arti dari pada perjuangan melawan kolonial.

Baca Juga:  Kapolres Nabire Stop Mengkambinghitamkan KNPB Dalam Aksi Penolakan MBG

Sepy Tatogo, ketua KNPB sektor Tage Mogoutouda, mengatakan, pihaknya tetap eksis di jalan perjuangan sebagai media rakyat. Fokus utamanya sesuai komando KNPB pusat, lanjut dengan penyadaran rakyat Papua sekaligus melakukan konsolidasi guna persiapan menuju mogok sipil nasional (MSN).

“Kami tetap sebagai media rakyat Papua. Kami akan fokus dan terus melakukan konsolidasi menuju MSN atau mogok sipil nasional,” ujar Sepy kepada Suara Papua melalui pesan WhatsApp.

ads
Baca Juga:  Pengurus KNPB Dogiyai Harus Menjadi Pelopor Bagi Rakyat Papua untuk Terus Berjuang

Tatogo menjelaskan, KNPB sektor Tage Mogoutouda dibentuk pada 30 Desember 2023 karena terpanggil untuk menyuarakan penderitaan rakyat Papua secara damai dan bermartabat.

“Kita dipanggil untuk mengakhiri dan, menghapuskan penderitaan dan tangisan rakyat Papua yang terjadi sejak tahun 1961 hingga detik ini,” ujarnya.

KNPB sebagai organisasi sipil yang eksis melawan secara damai, lanjut Tatogo, hingga kini masih melanjutkan perjuangan. Oleh karenanya, siapapun yang tergabung dalam KNPB sudah siap menerima konsekuensinya meski tidak dibayar dengan uang.

Baca Juga:  Pengurus KNPB Dogiyai Harus Menjadi Pelopor Bagi Rakyat Papua untuk Terus Berjuang

“Sekalipun tidak digaji atau dibayar, kami akan tetap eksis di tanah air West Papua. Walaupun kami selalu diburu, ditetapkan sebagai daftar pencarian orang (DPO), ditangkap, disiksa, bahkan dibunuh, kami akan tetap semangat hingga titik darah penghabisan. Kemerdekaan Papua adalah harga mati bagi kami,” pungkasnya. []

Artikel sebelumnyaMasyarakat Kiyura Membutuhkan Transportasi, Puskesmas, Sekolah, dan Listrik
Artikel berikutnyaSaksikan Dua Film Dokumenter “Penyerbuan Kiwirok” di Sini