Feki Mobalen, Pegiat HAM dan Pejuang Masyarakat Adat Tutup Usia

0
20
Veki Wilson Mobalen, ketua AMAN Sorong Raya. (Reiner Brabar - SP)
adv
loading...

SORONG, SUARAPAPUA.com— Veki Yance Wilson Mobalen, aktivis Hak Asasi Manusia (HAM), Lingkungan Hidup dan pejuang masyarakat adat meninggal dunia pada 22 Februari 2025 karena sakit.

Menurut keterangan pihak keluarga, almarhum Veki Mobalen menghembuskan napas terakhir pada 22 Februari 2025 setelah menjalani perawatan di RSUD Kabupaten Sorong sekitar pukul 05:20 Waktu Papua.

Semasa hidupnya, Veki dikenal sebagai anak muda yang sangat kritis terhadap kebijakan pemerintah yang mengabaikan hak masyarakat adat.

Baca Juga:  Wujudkan Kerinduan Masyarakat 10 Distrik, Bupati dan Wabup Dogiyai Minta Dukungan Semua Pihak

Apsal, kerabat almarhum mengatakan kepergian Veki meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, rekan, dan masyarakat yang pernah merasakan perjuangannya.

“Kami sangat kehilangan sosok anak muda yang penuh kharisma,” ujarnya.

ads

Lanjutnya, almarhum yang juga ketua Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Sorong Raya dikenal sebagai pejuang keadilan yang tak pernah lelah melangkah, meskipun tantangan sebesar apa pun menghadangnya.

“Semangat juangnya sangat tinggi. Ia tidak mengenal lelah meskipun banyak tantangan dan rintangan. Ia juga menjadi panutan dikalangan aktivis di wilayah Sorong Raya,” tambahnya seraya mengenang masa hidup almarhum.

Baca Juga:  Anggota DPRP Papua Tengah Minta Hentikan Pencurian Emas di Kampung Ajuda

Menurutnya pencabutan 4 izin perusahaan di kabupaten Sorong, Papua Barat Daya beberapa waktu lalu tidak terlepas dari kegigihan perjuangan dari almarhum dalam menjaga wilayah adat dari ancaman investasi.

“Selain mengorganisir masyarakat adat, almarhum juga aktif dalam mengkaderisasi generasi muda”

“Almarhum juga berperan aktif dalam pencabutan 4 izin perusahaan di kabupaten Sorong waktu itu,” tungkasnya.

Saat ini jenazah almarhum Veki Mobalen disemayamkan di rumah duka di Malanu, Kota Sorong.

Baca Juga:  Lis Tabuni akan Dorong Pembentukan Perdasus untuk Mama-mama Papua

Ucapan duka atas terpanggilanya Veki juga disampaikan Direktur Yayasan Pusaka Bentala Rakyat.

Dimana pihaknya mengatakan bahwa keluarga besar Yayasan Pusaka Bentala Rakyat turut merasa kehilangan atas kepulangan seorang kawan pembela dan pejuang HAM dan lingkungan hidup Papua, Veky Yance Wilson Mobalen.

“Perjuangan kawan Veky terhadap manusia dan tanah Papua akan terus dikenang,” ujar Franky Samperante, Direktur Yayasan Pusaka Bentala Rakyat.

Artikel sebelumnyaMahasiswa Nduga Minta Bupati Dinar Kelnea Memperhatikan SDM
Artikel berikutnyaEmpat Utusan Gereja di Tanah Papua Hadiri Konferensi Pemuda Ekumenis Pasifik di Fiji