TIMIKA, SUARARAPAPUA.com — Merasa dirugikan kepemimpinan wasit bersama dua asisten wasit dalam pertandingan antara Persido Dogiyai dan Persemi Mimika di stadion Wania Imipi SP 1 Timika, Sabtu (12/4/2025) sore, manajemen Persido Dogiyai layangkan surat keberatan ke Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).
Surat keberatan diajukan karena wasit Louis Ridho Muhammad dari PSSI Kota Jakarta yang memimpin pertandingan tersebut mensahkan satu gol penyama kedudukan dari Persemi Mimika. Gol diduga tak sah karena selain dua pemain terperangkap offside, juga bola lebih dulu kena tangan (handball) salah satu pemain Persemi.
Gol penyeimbang bagi tim tuan rumah tercipta pada tambahan waktu babak kedua, tepatnya satu menit sebelum wasit meniup peluit panjang. Striker Persemi Vicktor Kawer menerima umpan crossing dari Marselino Ronaldo Waukateyau, terkena tangannya sebelum bola didorong masuk ke dalam gawang Persido. Wasit bersama asisten wasit tetap menyatakan gol tersebut sah.
Protes dilayangkan para pemain Persido Dogiyai. Begitupun tim pelatih, bahkan manajemen Persido turut memprotes keputusan wasit mensahkan gol kontroversial itu.
Satu gol kontroversial tim tuan rumah menyamakan skor akhir, 1-1. Sebelumnya, Persido lebih dulu unggul dengan satu gol dari Yordan Irab di menit 89. Gol berawal dari bola muntah kiper Persemi Reza Rivaldi Iwanggin menepis tendangan kapten tim Persido Fransiskus Lison Goo dari mulut gawang.

Layangkan Surat Keberatan
Tak tunggu lama, menyikapi kejadian tersebut, manajemen klub Persido Dogiyai langsung melayangkan surat keberatan kepada panitia disiplin Asprov PSSI Papua Tengah.
Dalam surat dengan nomor 010/Klub-PSD/IV/2025 tentang surat keberatan yang ditandatangani manajer tim Tenislaus Agapa, Persido Dogiyai sertakan cuplikan video dokumentasi jalannya pertandingan terutama beberapa menit terakhir sebelum laga berakhir.
Diuraikan dalam surat, gol memakai tangan atau handball oleh salah satu pemain Persemi terjadi tepat pada menit 93⁺ detik 12.
“Gol balasan memakai tangan dilakukan oleh pemain Persemi Mimika atas nama Vicktor Kawer disahkan oleh wasit. Dalam bukti video yang terlampir terlihat jelas gol tersebut memakai tangan atau handball. Keputusan ini sangat merugikan kami dan mempengaruhi hasil akhir pertandingan. Sehingga kami mohon untuk ditindaklanjuti agar pemain dan perangkat pertandingan yang bersangkutan diberi sanksi dan kembalikan tiga poin Persido Dogiyai karena gol tersebut memakai tangan, tidak sah.”
Tenislaus Agapa menyatakan, keputusan wasit bersama asisten wasit mencederai sportivitas dan melanggar ketentuan yang turut mencemari iklim sepak bola di provinsi Papua Tengah sebagai daerah otonom baru (DOB) yang pertama kali menyelenggarakan kompetisi sesuai agenda PSSI.
“Kami menilai keputusan tersebut tidak berdasar dan tidak profesional. Sebagai klub yang menjunjung tinggi sportivitas dan fair play, kami merasa dirugikan secara teknis maupun psikologi. Oleh karena itu, kami mohon kepada panitia pelaksana dan komisi disiplin Asprov PSSI untuk meninjau kembali pelanggaran tersebut.”
Peninjauan kembali harus ditempuh dengan dua opsi.
Pertama, mengevaluasi gol Persemi Mimika.
Kedua, membatalkan gol Persemi Mimika karena terbukti tidak sah.

Manajemen klub Persido Dogiyai juga menegaskan, keputusan tegas atas kasus gol kontroversial itu akan berdampak positif terhadap perkembangan sepak bola di provinsi baru ini.
“Kami berharap agar surat keberatan ini dapat dipertimbangkan secara profesional dan menjunjung sportivitas untuk membentuk fondasi sepak bola Papua Tengah dan Indonesia secar umum yang adil dan jujur,” tulisnya mengakhiri.
Tembusan surat keberatan disampaikan kepada Komdis PSSI di Jakarta, serta Asprov PSSI Papua Tengah dan Komdis PSSI Papua Tengah. []