ArsipSosialisasi Kurikulum Baru, Kepsek SMP YPK Hedam Temu Orang Tua Murid

Sosialisasi Kurikulum Baru, Kepsek SMP YPK Hedam Temu Orang Tua Murid

Senin 2014-11-10 10:32:15

JAYAPURA, SURAPAPUA.com — Sekolah Menengah Pertama (SMP) Yayasan Pendidikan Kristen (YPK) Hedam, Abepura, Jayapura, Papua, Sabtu (8/11/2014) siang, mengundang seluruh orang tua dan wali murid untuk menghadiri rapat sosialisasi perubahan kurikulum belajar mengajar yang baru.

"Rapat ini kita buat agar jangan ada kesalah pahamanan diantara orang tua murid. Pemerintah Pusat telah mengambil kebijakan untuk merubah kurikulum 2013 dengan kurikulum yang baru, dan kami rasa orang tua perlu tahu," kata Kepala Sekolah SMP YPK Hedam, Lisken Napitupulu, S.Pd, dalam sambutannya.

 

Dikatakan, kurikulum baru yang akan diterapkan sangat berbeda dengan kurikulum lama, yakni, kepribadian seorang siswa, sifat, dan karakter menjadi penentu utama, selain kemampuan memahami pelajaran yang diberikan. 

 

"Kurikulum ini dibuat karena banyak sekali orang pintar di negara ini, namun banyak juga yang terus melakukan korupsi, baku pukul, dan kejahatan lainnya, contohnya bisa kita lihat pada anggota DPR RI, yang selalu baku pukul dalam ruang sidang saat rapat," ujar dia. 

 

Kata Napitupulu, ia baru saja pulang dari pertemuaan tingkat kepala sekolah di Lombok, Batam, dan diberikan pemahaman tentang kurikulum yang baru, dimana penilaian sikap siswa menjadi acuan paling utama.

 

Kata dia, siswa akan dinilai dengan cara berpaikan, kerohanian dan pengetahuan, "Harus dia memahami semua dengan baik, termasuk sifat dan cara berpakiaan," katanya. 

 

"Jadi, ada banyak hal yang perlu kita tanamkan kepada anak-anak kita, agar mereka dapat menjadi siswa yang baik, dan berprestasi di kemudian harinya."

 

Sementara itu, Ketua Komite SMP YPK Hedam, Albert Yepmau menambahkan, kegiatan pramuka dan kegiatan ekstrakurikuler harus ditingkatkan di sekolah, agar dapat mendidik anak-anak untuk lebih baik. 

 

"Untuk mendukung kegiatan-kegiatan tersebut, kami berharap uang Osis dan Pramuka ditambah, apalagi kita sekolah swasta, berharap pengertian dan bapak-ibu sekalian."

 

“Saya harap dari uang Osis yang awalnya lima ribu perbulan, bisa dinaikan menjadi 10 ribu perbulan, ini demi menunjang anak-anak kita agar lebih berprestasi," kata Albert.

 

Para orang tua wali murid yang hadir dalam rapat tersebut menyambut baik pemberlakuan kurikulum baru, agar karakter anak-anak mereka bisa dibentuk.

 

"Kami mendukung kurikulum baru ini, terima kasih juga kepada pihak sekolah yang telah sosialisasi kepada kami orang tua murid sebelum diberlakukan," kata salah satu orang tua murid.

 

Editor: Oktovianus Pogau

 

ARDI BAYAGE

Terkini

Populer Minggu Ini:

Kisah Dortea Kurubuy Nekat Numpang Pamer Hasil Karya di Festival BI...

0
“Seharusnya begitu. Kalo bisa dalam kegiatan begini, pemerintah harus datang jamah orang-orang kecil di pasar supaya bisa tampilkan kita punya hasil karya, sehingga tra susah cari modal ke tempat lain. Pemerintah bisa melihat kita, orang banyak bisa melihat kita. Modal itu akan datang dalam kegiatan seperti ini. Kita mendapatkan rezeki dalam kegiatan ini. Rezeki itu yang menopang kehidupan rumah tangga. Dari sItulah modal yang kita dapat. Nanti kalo ada event, dorang ke pasar, lihat mama-mama yang betul-betul berjualan, hari-hari ada di pasar dan betul-betul ciptakan karya sendiri, sehingga dia tampilkan dia pu hasil kerja hari-hari yang dia bawa ke pasar itu,” tutur Dortea Karubuy.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.