JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Diam-diam tiga pemain muda Papua yang tampil mencuri perhatian penggila sepak bola di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX dilirik klub profesional Liga Thailand. Beberapa klub Liga 1 Indonesia juga sudah menawarkan jasa mereka.
Dilansir dari kantor berita Antara, Eduard Ivakdalam menyebutkan salah satu pemain yang telah diminati untuk bergabung dengan klub dari Thailand adalah Ricky Ricardo Cawor, kapten tim yang juga top score PON XX.
“Adik Ricky sudah diminta bergabung, dan tawaran itu datang pada saat kita masih berlaga di PON kemarin,” kata Edu.
Tawaran bermain di luar negeri dianggap sebagai satu peluang tepat untuk karier pemain muda usai tampil di PON XX.
“Saya kira itu sangat tepat ya, apalagi adik-adik ini masih muda, dan dari amatir bisa tembus ke level profesional,” lanjutnya.
Hanya saja, Edu setelah mendengar adanya tawaran dari klub profesional, belum tahu secara pasti apa keputusan dari pemain tersebut, apakah mau menerima bermain di Thailand atau tidak.
“Saya sebagai pelatih tentu sangat senang kalau pemain muda ini direkrut klub profesional dari Liga Thailand. Ini bukti bahwa kemampuan adik-adik pemain luar biasa dan sudah ditampilkan selama PON XX. Sekarang kembali kepada pemain yang bersangkutan, apakah mau terima atau tidak untuk berkarier setelah PON selesai,” tuturnya.

Tim sepak bola putra Papua tampil luar biasa selama pertandingan dari sejak babak penyisihan grup hingga partai final sukses menyabet juara usai kalahkan Aceh 2-0. Tujuh kemenangan telak dibukukan Ricky Ricardo Cawor dan kawan-kawan.
Ricky bahkan menahbiskan diri sebagai top score dengan 11 gol, melampaui prestasi Boaz Solossa di ajang PON XVI Palembang 2004 dengan 10 gol.
Edu akui 29 pemain PON XX yang digembleng selama 2 tahun lebih berasal dari semua daerah di Tanah Papua. Tak didominasi oleh satu daerah atau satu suku, tetapi ada keterwakilan semua wilayah adat.
Kehebatan dari pelatih kepala yang juga mantan kapten Persipura merekrut para pemain dari seluruh Papua menegaskan penilaian publik bahwa Papua memang memiliki talenta sepak bola yang tiada habisnya.
“Saya bersyukur kepada Tuhan karena target juara sudah tercapai. Dalam pertandingan, adik-adik mampu menterjemahkan ilmu yang kami berikan selama proses latihan sejak tahun 2019 setelah saya dipercayakan tangani tim sepak bola. Mental adik-adik terbentuk baik dan skill yang luar biasa mereka bisa tampil dengan penuh percaya diri, saling koordinasi di lapangan, hingga kami menangkan semua pertandingan sampai terakhir Papua juara,” ucap Edu.
Apresiasi terhadap prestasi tersebut, PT Freeport Indonesia berikan bonus 1 Miliar rupiah kepada tim sepak bola putra Papua, Jumat (15/10/2021). Edu bersama staf pelatih dan para pemain menerima langsung bonus dari Tony Wenas, presiden direktur PT Freeport Indonesia.
REDAKSI