Komite Nasional Papua BaratPeringati 1 Desember, KNPB Sentani Gelar Diskusi Merajut Persatuan Roh Perjuangan

Peringati 1 Desember, KNPB Sentani Gelar Diskusi Merajut Persatuan Roh Perjuangan

Editor :
Elisa Sekenyap

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Memperingati 62 Tahun Bangsa West Papua (1 Desember 1961 – 1 Desember 2023), Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Wilayah Sentani gelar diskusi bersama Rakyat Tabi. Diskusi itu dilaksanakan di Sentani pada, Jumat (1/12/2023).

Diskusi yang dilakukan KNPB Wilayah Sentani adalah tentang proses sejarah perjuangan bangsa West Papua sejak 1951 – 1971, sekaligus membahas terkait deklarasi kemerdekaan bangsa West Papua pada 1 Desember 1961.

Baca Juga:  Pengurus KNPB Dogiyai Harus Menjadi Pelopor Bagi Rakyat Papua untuk Terus Berjuang

Jubir KNPB Sentani, Sadracks Lagowan yang adalah pemateri dalam diskusi itu mengatakan, rakyat pejuang mesti mengetahui sejarah perjuangan bangsa West Papua sebagai landasan utama menuju suatu kemerdekaan.

Katanya, dari sejarah perjuangan Bangsa West Papua di masa lalu, rakyat pejuang saat ini sangat penting untuk merefleksikan sejarah sebagai material kesadaran guna melangkah maju untuk merebut kemerdekaan demokratik dari rakyat sendiri.

Baca Juga:  Pengurus KNPB Dogiyai Harus Menjadi Pelopor Bagi Rakyat Papua untuk Terus Berjuang

“Sebab kemerdekaan ada di tangan rakyat yang berjuang secara sadar, terdidik, terorganisir, terstruktur,  dan terkomando untuk melawan penjajah kolonial, serta untuk menentukan nasib sendiri,” ujar Lagowan.

Kegiatan diskusi itu dilaksanakan di bawa sorotan tema “merajut persatuan dan meneguhkan semangat roh perjuangan untuk wujudkan MSN (Mogok Sipil Nasional) demi merebut kedaulatan bangsa West Papua”.

Baca Juga:  Pengurus KNPB Dogiyai Harus Menjadi Pelopor Bagi Rakyat Papua untuk Terus Berjuang

Kata Lagowan, kegiatan dimaksud berjalan dengan lancar sejak dimulai pukul 12 siang hingga pukul 14 sore.

Terkini

Populer Minggu Ini:

Uskup Terpilih Keuskupan Timika Bicara Krisis Kemanusiaan Papua Saat Jumat Agung

0
“Harapan bagi masyarakat kita di seluruh Tanah Papua, agar mereka dari hari ke hari tidak dibunuh dan dirampas hak hidup mereka yang memiliki martabat sebagai manusia,” tutup Uskup Bernardus

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.