Tanah PapuaLa PagoStatus Tanah Adat Sekolah-Sekolah di Tolikara Akan Diperjelas Pemda

Status Tanah Adat Sekolah-Sekolah di Tolikara Akan Diperjelas Pemda

KARUBAGA, SUARAPAPUA.com — Pemerintah Kabupaten Tolikara akan mengurus pelepasan tanah adat yang selama ini digunakan oleh SD, SMP dan SMA/SMK di seluruh Wilayah Tolikara.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tolikara, Saulus Narek ketika melakukan kunjungan kerja di SMPN Kembu pada, Jumat (21/9/2019).

“Terjadinya persoalan tuntutan tanah adat oleh hak ulayat maka pemerintah daerah akan melepaskan tanah adat, supaya kedepan penambahan bangunan sekolah bisa kita bangun supaya tidak ada tuntutan di kemudian hari,” kata Narek.

Baca Juga:  Pemkab Bersama Masyarakat Lanny Jaya Ibadah Syukuran Bupati dan Wakil Bupati

Menurutnya, rencana pembebasan tanah adat ini didukung oleh pihaknya di dinas pendidikan, karena dampaknya sangat baik bagi kemajuan pendidikan di Tolikara, terutama meningkatkan SDM Tolikara.

“Untuk mencari kepastian status tanah SMPN Kembu, kita harus duduk bersama semua komponen masyarakat di Kembu,“ucap Narek.

Sementara itu, Pejabat Sementara Kepala Sekolah SMPN Kembu, Jeri Wakur mengatakan, pihaknya mendukung upaya pemerintah daerah untuk menyelesaikan sengketa tanah adat ini, sehingga sekolah-sekolah tanpa beban bisa melakukan proses belajar mengajar.

Baca Juga:  Dua Buku Bahasa Lani Disumbangkan ke SMA Negeri 1 Tiom

“Kami bersyukur dengan adanya sekolah, anak-anak kami bisa belajar menjadi pintar, menjadi pemimpin daerah kedepan, sehingga pembebasan tanah adat ini sangat kami dukung,” kata Wakur.

Pewarta: Nay Yigibalom
Editor: Elisa Sekenyap

Terkini

Populer Minggu Ini:

Dinilai Tabrak Aturan, Aktivis di PBD Soroti Kebijakan Walkot Sorong

0
"Jangan-jangan ada penyimpangan dan penyalahgunaan kekuasaan di sini. Hal ini bisa jadi bara api. Orang Papua sudah cukup sabar, tapi kalau hak dasarnya terus diabaikan, jangan salahkan kalau ada reaksi. Pemerintah harus peka, ini soal martabat dan keadilan bagi kami."

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.