
AUCKLAND, SUARAPAPUA.com — Anggota parlemen PNG dari wilayah pegunungan, James Marape telah terpilih sebagai Perdana Menteri Papua New Guinea.
Anggota parlemen memilih anggota MP Tari-Pori dalam pemungutan suara parlemen pagi ini di parlement house, Kamis (30/5/2019) setelah pengunduran diri Peter O’Neill sebagai perdana menteri kemarin.
Mr. Marape meraih 101 suara mengalahkan mantan perdana menteri Sir Mekere Morauta yang meraih 8 suara dari 111 kursi parlemen.
Dalam satu putaran, O’Neill juga dinominasikan untuk pemungutan suara hari ini oleh pemimpin oposisi Patrick Pruaitch yang sebelumnya diperkirakan akan dicalonkan sendiri.
Awalnya O’Neill menerima, tetapi kemudian mencabut pencalonannya, mengutip penerimaannya sebelumnya sebagai langkah untuk menggagalkan upaya nyata pihak oposisi membagi suara.
Pemungutan suara hari ini adalah puncak dari kerusuhan politik di Port Moresby sebulan lalu.
Sebelumnya pada tujuh minggu lalu, Mr. Marape sebagai Menteri Keuangan PNG yang memicu serangkaian pembelotan dari partai O’Neill dan koalisi pemerintah.
Tekanan kepada Mr. O’Neill guna mengundurkan diri meningkat pada minggu lalu ketika lebih banyak sekutu kunci meninggalkannya, dan dia kehilangan mayoritas parlemennya setelah tujuh setengah tahun berkuasa.
Komentar keluhan atas ekonomi PNG yang sedang merosot, memburuknya layanan dasar, penanganan proyek gas LNG terbaru, dan meningkatnya tuduhan korupsi akhirnya mengubah gelombang terhadap Peter O’Neill.
Namun, anggota parlemen Ialibu-Pangia telah memainkan peran yang cerdas dalam mengamankan tempat dia dan partainya dalam pemerintahan.
Pengunduran dirinya mendorong sejumlah anggota parlemen yang baru-baru ini membelot untuk segera kembali ke partai yang berkuasa yang anggota parlemennya mengadakan diskusi semalam dengan Mr. Marape dan pengikutnya di Pangu Pati.

Setelah mengambil kepemimpinan Pangu, Marape kini telah men set up ulang kelompok politik lama PNG sebagai partai yang berkuasa setelah dua dekade menjadi partai kecil di parlemen.
Kepindahannya ke oposisi bulan lalu mendorong banyak anggota perlemen pemerintah eksodus dan bersatu guna menyingkirkan O’Neill.
Bertempat di Laguna Hotel Moresby, jajaran oposisi secara signifikan didukung oleh pembelot dalam beberapa pekan terakhir.
Namun begitu ketika Mr. O’Neill mundur, kelompok Laguna tidak dapat mempertahankan dukungan dari kelompok-kelompok kunci, termasuk William Duma, Partai Sumber Daya Bersatu yang kesetiaannya kepada oposisi tidak ditetapkan secara konkret.
Nominasi Mr. Pruaitch untuk Mr. O’Neill adalah taktik yang lambat untuk menciptakan disonansi diantaranya, karena menjadi jelas pada malamnya bahwa Mr. Marape telah mengumpulkan dukungan mayoritasnya.
Pada akhirnya, oposisi dikalahkan karena gelombang anggota parlemen kembali untuk bekerja sama dengan partai pemerintah yang seminggu lalu membelot.
Pada dasarnya, partai pemerintah yang dipimpin O’Neill hanya dikonfigurasi ulang untuk tetap berkuasa dengan pemimpin baru.
Sumber: radio.co.nz
Editor: Elisa Sekenyap