BeritaDPRD Nabire Menandatangani Petisi Tolak Pemekaran Papua Tengah

DPRD Nabire Menandatangani Petisi Tolak Pemekaran Papua Tengah

NABIRE, SUARAPAPUA.com — Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Nabire, Papua, akhirnya menandatangani petisi kualitatif menolak pemekaran provinsi Papua Tengah. 

Tiga anggota DPRD Nabire, Neles Yawan, Yunus Tebay dan Ev. Petrus Asso turut hadir dalam mendengarkan aspirasi masyarakat di wilayah Meepago, terkait penolakan pemekaran provinsi Papua Tengah yang berlangsung di halaman kantor DPRD Nabire, Selasa (2/7/2019).

Baca Juga:  VIDEO: Pemprov Papua Tengah Dukung Penolakan Eksploitasi Blok Wabu

Neles Yawan mengatakan, ia bersama dua anggota DPRD yang hadir ini tak punya wewenang untuk tanda tangan, yang punya wewenang adalah pimpinan DPRD.

Namun, teriakan dan desakan masyarakat, akhirnya ketiga anggota DPRD tersebut menandatangani petisi.

“Kami anggota DPRD Nabire yang hadir saja yang akan menandatangani petisi ini, meskipun pengambil kebijakan penuh ada di tangan ketua, wakil ketua dan wakil ketua II DPRD,” tuturnya.

Baca Juga:  Koalisi Keselamatan Jurnalis Minta DPR Papua Dorong Polisi Ungkap Kasus Bom Molotov Jubi

Penandatanganan tersebut disaksikan langsung pihak TNI dan Polri serta masyarakat yang hadir dalam aksi damai dalam rangka penolakan provinsi Papua Tengah.

Diberitakan media ini sebelumnya, aksi massa ratusan orang dari berbagai kalangan masyarakat di wilayah Meepago itu turut diikuti tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, tokoh perempuan, LSM, mama-mama Papua, dan pemuda-pemudi dari wilayah Meepago.

Baca Juga:  Mahasiswa Papua di Manado Minta Komnas HAM RI Investigasi Kematian Goliat Sani di Intan Jaya

Adolof Dimi, koordinator lapangan (Korlap), menegaskan, hari ini seluruh komponen masyarakat Papua di wilayah Meepago menyatakan sikap menolak rencana pemekaran provinsi Papua Tengah yang sedang diwacanakan segelintir kelompok berkepentingan.

Pewarta: Yance Agapa

Editor: Markus You

Terkini

Populer Minggu Ini:

Pulihkan Trauma, Dr. Tenia Berikan Psikoedukasi Bagi Siswa SMPN Bamusbama

0
Dampak dari penutupan sekolah membuat aktivitas belajar mengajar terhenti total. Anak-anak mengalami loss learning yang cukup lama. Selain itu, mereka juga mengalami kecemasan, ketakutan, bahkan ada beberapa yang mengalami trauma setiap kali mendengar suara tembakan.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.