JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Penerimaan 32 mahasiswa baru asal Tiom, kabupaten Lanny Jaya, Papua, tahun akademik 2019/2020, ditandai dengan pemberian sejumlah materi oleh beberapa pemateri, Sabtu (16/11/2019) di pantai Hamadi, Kota Jayapura.
Materi yang disampaikan senior asal Tiom, Vincen Jigibalom, mengingatkan pentingnya pendidikan tepat waktu.
“Mahasiswa harus selesaikan perkuliahan dengan tepat waktu, salah satu caranya adalah menghitung indeks prestasi (IP) dan satuan kredit semester (SKS) di setiap kampus,” katanya pada kegiatan yang diadakan Ikatan Pelajar Mahasiswa Tiom (IPMT) di Jayapura.
Dalam materi bertema ‘Tantangan menghadapi dunia kampus’, Vincen menjelaskan, SKS merupakan satuan beban studi pada setiap mata kuliah yang akan diambil setiap mahasiswa. Biasanya, kata dia, satu mata kuliah memiliki beban dua sampai tiga SKS.
“Sampai saat ini saya melihat tidak ada senior yang memberikan materi tentang menghitung IP dan SKS setiap semester. Kebanyakan hanya materi tentang pendidikan secara umum. Melalui materi ini, saya sarankan kepada mahasiswa agar selesai tepat waktu dengan menghitung IP dan SKS,” kata sarjana lulusan 2006 ini.
Ia menjelaskan, dengan target setiap semester, mahasiswa akan menempuh pendidikan sesuai target selesai tepat waktu.
“Misalnya di semester awal lulus dengan IP 2,60, semester dua dan seterusnya bisa kontrak ke atas. Dengan begitu mahasiswa bisa selesai tepat waktu. Selama ini yang ada ambil mata kuliah tidak tepat. Maka dari itu, pada kesempatan ini saya sampaikan hal begini karena sangat penting,” tandasnya.
Vincen juga mengajak mahasiswa baru harus ikuti arahan dosen dan rajin mengerjakan tugas membuat makalah dan lain-lain.
Di tempat yang sama, Asman Jigibalom, ketua panita pelaksana penerimaan mahasiswa baru, mengatakan, penerimaan berlangsung sesuai agenda dan kesepakatan badan pengurus.
“Kegiatan kita hanya satu hari, tidak sama dengan sebelumnya karena waktu kesiapan bertabrakan dengan situasi Papua yang kurang kondusif. Saya bersyukur dengan waktu yang ada ini bisa terlaksana,” tuturnya.
Asman menambahkan, setelah 32 mahasiswa baru diterima resmi badan pengurus IPMT, selanjutnya diakhiri dengan pembubaran panitia.
“Saya berharap apa yang disampaikan oleh pemateri dapat bermanfaat buat kita semua. Terutama untuk generasi kami mahasiswa baru,” tambahnya.
Pewarta: Ardi Bayage
Editor: Markus You