JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Komite Asosiasi dan Unifikasi Papua Barat Vanuatu (VWPAUC) mengucapkan selamat kepada Perdana Menteri Vanuatu, Bob Loughman atas pidatonya di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui tautan video minggu lalu, untuk mendukung kebebasan bangsa Papua Barat.
Pidato itu juga mendesak Jakarta agar mengizinkan orang Melanesia untuk menentukan nasib sendiri sebagaimana pemberian Tuhan atas Tanah Papua.
Pastor Alan Nafuki, presiden VWPAUC sebagaimana dilaporkan Dailypost Vanuatu mengatakan, berdasarkan laporan terkini tentang meningkatnya dugaan pelanggaran hak asasi manusia dan pembunuhan berkelanjutan terhadap pendeta di Intan Jaya Papua oleh tentara Indonesia mengkhawatirkan bahwa laporan ini tampaknya merupakan upaya yang disengaja untuk membunuh orang asli Papua Barat.
Ia khawatir, hal ini dilakukan guna mengurangi jumlah orang ras Melanesia, jumlah penduduk asli yang memiliki pegunungan dan lembah-lembah hijau yang kaya akan mineral di Papua Barat.
“Ini persis seperti yang telah kami bicarakan di regional dan dunia, namun Jakarta terus menyangkal menggunakan tentaranya untuk melakukan tindakan kriminal tersebut.”
Ketua komite mengatakan, saat ini pada laporan baru pelanggaran hak asasi manusia di Papua Barat dan Indonesia, telah meneror dan menangkap lebih dari 40 siswa.
“Oleh sebab itu, kami terus menyerukan kepada semua mekanisme yang relevan di PBB dan yurisdiksi internasional lainnya untuk mencatat laporan ini dan bertindak cepat untuk membuat keputusan yang tepat untuk menyelamatkan saudara-saudari kita di Papua Barat.”
VWPAUC telah bertemu dengan Dirjen Luar Negeri Kalfau Kaloris, di tengah ketidakhadiran Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Luar Negeri minggu ini.
Dirjen meyakinkan Komite bahwa dia akan mengatur agar Komite melakukan kunjungan kehormatan kepada Menteri dan menjelaskan kepadanya tentang situasi terbaru tentang apa yang terjadi di lapangan di Papua Barat. (*)
Sumber:Daily Post Vanuatu
