Komite Nasional Papua BaratPerjuangan Masih Panjang, HUT ke-13 KNPB: Fokus MSN

Perjuangan Masih Panjang, HUT ke-13 KNPB: Fokus MSN

SORONG, SUARAPAPUA.com — Alfons Kadepa, ketua Komite Nasional Papua Barat (KNPB) sektor Egagowiyai menyatakan, mogok sipil nasional (MSN) merupakan solusi mengakhiri penderitaan rakyat Papua.

“Hari ini KNPB rayakan ulang tahun yang ke-13. Perjuangan harus dilanjutkan. KNPB tetap solid dalam perlawanan terhadap sistem kolonial. 13 tahun sudah banyak tantangan, tetapi KNPB masih eksis. Artinya, KNPB tidak akan mundur dan akan selalu ada untuk memperjuangkan hak politik bangsa Papua,” ujar Alfons melalui keterangan tertulis, Jumat (19/11/2021).

Aktivis KNPB, kata Alfons Kadepa, sejak organisasi ini dibentuk 19 November 2008, selalu mengalami banyak tantangan, baik intimidasi, teror, penangkapan bahkan pembunuhan.

“Semua tindakan kolonial itu tidak akan menghalangi perjuangan KNPB demi mewujudkan kemerdekaan West Papua,” ujar Alfons.

Baca Juga:  Kapolres Nabire Stop Mengkambinghitamkan KNPB Dalam Aksi Penolakan MBG

Rio Gobai, aktivis KNPB menyatakan, untuk memperoleh kemerdekaan perlu adanya persatuan tanpa membedakan suku, agama, dan berbagai latar belakang.

“Perjuangan Papua menuju kemerdekaan masih sangat panjang. Syarat utama merebut kemerdekaan hanya persatuan rakyat Papua. Rakyat dari Sorong sampai Samarai harus satu jiwa, satu roh dalam perjuangan pembebasan bangsa Papua,” ujarnya.

Terpisah, Alexander Nekenem, ketua KNPB Mnukwar, mengatakan, untuk mengakhiri penderitaan bangsa Papua, KNPB sebagai media rakyat Papua untuk menyuarakan aspirasi politik perjuangan bangsa Papua tetap berkomitmen menyampaikan penyadaran kepada rakyat Papua hingga terwujudnya MSN sesuai komitmen bersama dalam kongres II di Jayapura beberapa tahun lalu.

“Kapan akan mulai melakukan MSN, tergantung seluruh rakyat Papua. KNPB hanya melakukan penyadaran kepada bangsa Papua,” bebernya dalam siaran pers yang terima wartawan.

Baca Juga:  Pengurus KNPB Dogiyai Harus Menjadi Pelopor Bagi Rakyat Papua untuk Terus Berjuang

Sebelumnya, Ones Suhuniap, juru bicara nasional KNPB Pusat, menyatakan, “Upaya kriminalisasi, propaganda dan skenario yang terus menerus dimainkan oleh kolonial terhadap KNPB semakin kuat dan percaya diri serta makin dewasa menghadapi tantangan perjuangan West Papua.”

Ones menganggap semua upaya tersebut tak bikin KNPB mundur selangkahpun dari misi perjuangan rakyat Papua sejak puluhan tahun silam.

“Apa yang dilakukan oleh kolonial Indonesia terhadap KNPB memberi kekuatan untuk mempertahankan perjuangan pembebasan nasional West Papua,” ujar Ones.

Senada, Warpo Sampari Wetipo, ketua I KNPB Pusat, menyatakan, KNPB sebagai media rakyat West Papua tetap konsisten dengan misi sipil di dalam kota.

“Apapun upaya dan tindakan dari aparat Indonesia terhadap KNPB tidak akan pernah mematahkan semangat perjuangan bangsa Papua. KNPB percaya pada agenda hak penentuan nasib sendiri yang diperjuangkan selama ini,” tegas Warpo.

Baca Juga:  Pengurus KNPB Dogiyai Harus Menjadi Pelopor Bagi Rakyat Papua untuk Terus Berjuang

Warpo Wetipo dan Ones Suhuniap menegaskan, “Selama rakyat Papua masih belum diberikan ruang demokrasi untuk menentukan nasib sendiri (self determination), KNPB akan ada di seluruh Tanah Papua.”

“KNPB semakin berakar di seluruh Tanah Papua, bersama rakyat tertindas untuk merebut kembali kemerdekaan West Papua.”

HUT ke-13 KNPB hari ini dirayakan dengan berbagai cara, baik oleh pengurus pusat, wilayah maupun sektor di seluruh Tanah Papua.

KNPB pertama kali dibentuk pada tanggal 19 November 2008 di Sentani, kabupaten Jayapura.

Pewarta: Reiner Brabar
Editor: Markus You

Terkini

Populer Minggu Ini:

Rayakan Hari Warisan Dunia, Titus Pekei: Pemerintah Perlu Lebih Aktif!

0
“Itu memang perlu diapresiasi, tetapi sekaligus membawa tanggung jawab sendiri untuk memperhatikan perkembangan warisan dunia yang ada di Indonesia. Tidak sekadar ada kementerian, tidak juga hanya sekadar seremonial, tetapi pemerintah harus lebih aktif memajukan kebudayaan yang terus dimaknai oleh masyarakat dengan program yang lebih konkrit dan langsung menyentuh masyarakat,” tegasnya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.