MultimediaBerita FotoBERITA FOTO: Miris! Banyak Aset Pemkab Tambrauw Terbengkalai

BERITA FOTO: Miris! Banyak Aset Pemkab Tambrauw Terbengkalai

SAUSAPOR, SUARAPAPUA.com — Menelan anggaran besar untuk tujuan baik, tetapi akhirnya tidak dipergunakan sesuai peruntukan awal. Sejumlah aset pemerintah pusat maupun daerah di kabupaten Tambrauw, provinsi Papua Barat, dibiarkan tanpa dirawat hingga terbengkalai tak terurus.

Semenjak pusat pemerintahan kabupaten Tambrauw dipindahkan dari Sausapor ke Fef pada Januari 2020, masih terdapat sejumlah aset di Sausapor yang tampak sangat tidak terawat. Terkesan sengaja dibiarkan begitu saja oleh pemilik bersama pengelola aset tersebut.

Baca Juga:  Masyarakat di Kelurahan Saoka Minta Pemprov PBD Sediakan Bus untuk Anak Sekolah

Pantauan suarapapua.com belum lama ini di distrik Sausapor, bekas ibu kota kabupaten Tambrauw, kantor-kantor yang masih ada berubah bak rumah hantu. Selain di sisi luar bangunan, dalam gedung juga terlihat rusak parah. Cat dinding terkelupas. Plafon bolong. Halaman perkantoran penuh dengan rumput liar.

Selain perkantoran, Speedboat milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sejak tahun 2020 dibiarkan tenggelam bersama dua buah motor tempel 150 PK di kali Warfaknik, kampung Emaus, distrik Sausapor. Sudah rongsok di pinggir kali Warfaknik. Dua buah motor tempel tak jelas keberadaannya.

Baca Juga:  KSTHMP Ingatkan Kepala Daerah yang Dilantik Wajib Berpihak Pada Masyarakat Adat dan Lingkungan

Sejumlah tractor mini yang dulu biasa digunakan untuk membajak tanah sudah “aman” dalam rerumputan. (*)

Pewarta: Reiner Brabar

Terkini

Populer Minggu Ini:

YKKMP Beberkan Banyaknya Korban Konflik Bersenjata di Tanah Papua

0
“Hingga di awal tahun 2025, eskalasi konflik terus meningkat. Hal ini tentu sangat mengganggu kenyamanan hidup orang asli Papua dan warga non Papua akibat konflik kekerasan bersenjata yang terus terjadi di seluruh Papua khususnya di daerah-daerah konflik bersenjata antara TPNPB dan TNI/Polri,” ujar Theo Hesegem.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.