DEKAI, SUARAPAPUA.com — Natan Sama memulai belajar beternak ayam organik hidup selama dua tahun bersama kelompok Duku Sunu Farm hingga berkarir mandiri dalam usaha ayam potong sejak Januari 2023. Hasil usahanya luar biasa. Kini ia berhasil menjual 80 ekor ayam.
Ketika ditemui suarapapua.com di Dekai, kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Kamis (30/3/2023) sore, pengusaha ayam potong hidup itu mengungkapkan kisah perjuangan, juga sejumlah harapan dan kerinduannya.
Natan Sama, pemuda asli Yahukimo, bareng kelompok Duku Sunu Farm, berkeinginan besar untuk mendampingi warga yang berminat terhadap usaha ayam organik. Tahapan mulai pembuatan kandang hingga pemeliharaan ternak.
“Saya siap dampingi masyarakat asli Yahukimo. Saya dampingi selama tiga bulan tanpa dipungut biaya untuk bayar saya,” kata Natan.
Beberapa waktu lalu, ia sempat menawarkan salah satu warga yang juga pelanggan ternak ayam organik untuk membuka usaha sendiri. Kata Natan, tawarannya direspons baik.
“Saya dampingi pertama kali ini ibu Aika Wakla. Kami bersama kelompok Duku Sunu sudah datangkan 100 ekor ayam dari Jayapura. Jadi, saya tangani sampai ibu Aikla jual ayam berarti saya akan lepas dan usaha sendiri,” jelasnya.
Pemuda yang sering disapa “mas ayam potong keliling” itu mengajak warga masyarakat Yahukimo untuk meniti usaha apapun. Tentunya usaha ekonomi mandiri. Termasuk salah satunya ayam potong organik hidup.
“Mari kita baku dukung untuk mulai usaha dari yang kecil di kita punya tanah, di kita punya daerah ini,” kata Natan.
Sementara, Aika Wakla, salah satu warga pengusaha pemula ternak ayam organik mengaku berkat pendampingan Natan Sama sudah menampung 100 ekor ayam.
“Saya senang sekali dengan pikiran ade laki-laki yang sangat bagus untuk kami orang Papua. Cara bagaimana untuk usaha ayam potong organik ini sangat lua biasa,” ucap Aika.

“Saya juga hari ini tidak percaya sekali kalau ade laki-laki bilang ayam datang jadi saya mau antar. Ya, saya pikir betul atau tidak, ternyata betul juga. Jadi, saya senang,” tuturnya.
Ibu Aika berharap seluruh warga masyarakat Yahukimo khususnya yang berdomisili di Dekai untuk mulai berusaha agar menekan sifat ketergantungan sekaligus mau belajar di bidang perekonomian untuk mandiri.
“Supaya jangan selalu beli ayam kulkas terus, mari kita budayakan piara ayam potong karena orang-orang kita juga ada niat baik untuk bantu kita,” kata ibu Wakla.
Kelompok Duku Sunu hadir sekitar tahun 2020 dengan alamat di komplek Gereja Katolik Santo Yosep Dekai. Kelompok ini juga merintis peternakan ayam potong dan ayam petelur di kabupaten Yahukimo.
Duku Sunu Farm mengusung visi yakni mendorong masyarakat asli Yahukimo memulai usaha ternak ayam potong dan ayam petelur. Programnya dengan memberikan pelatihan dan pendampingan bagi mereka yang berminat memulai usaha ternak ayam potong.
Pewarta: Atamus Kepno
Editor: Markus You