Tanah PapuaKontingen Pemuda Kingmi Koordinator Yahukimo ke Deiyai Ikut Proseni ke-IV

Kontingen Pemuda Kingmi Koordinator Yahukimo ke Deiyai Ikut Proseni ke-IV

DEIYAI, SUARAPAPUA.com — Dengan menumpang KM Gunung Dempo dari Jayapura, 153 orang peserta kontingen Pekan Rohani Olahraga dan Seni (Proseni) Pemuda Kingmi ke-IV dari koordinator Yahukimo telah tiba di kabupaten Nabire, provinsi Papua Pegunungan, Minggu (22/10/2023) pagi.

Selanjutnya berangkat ke kabupaten Deiyai bersama beberapa kontingen lain yakni kontingen Jayawijaya, Puncak, Mamberamo Tengah, dan kontingen Nduga.

“Kami bersyukur sudah tiba Nabire dalam keadaan aman dan lengkap. Jumlahnya 151 orang yang akan ikut Proseni di Deiyai,” kata Tikanus Payage, sekretaris kontingen Yahukimo setelah turun dari kapal laut.

Selama di Deiyai, kontingen Yahukimo seperti dari daerah lain akan mengikuti Proseni. Kontingen Yahukimo akan berpartisipasi dalam beberapa kegiatan lomba dan pertandingan.

“Kontingen Yahukimo akan ikut futsal putra dan putri, bola voli putra dan putri, terus panduan suara dan cerdas cermat Alkitab,” sebut Payage.

Baca Juga:  Diduga Dua Calon DPRK Maybrat Masih Berstatus ASN Aktif

Dijelaskan, peserta berangkat dari Yahukimo ke Jayapura menggunakan pesawat terbang. Ada peserta juga yang dari Jayapura dan Wamena.

“Hanya ucapan pujian dan syukur kepada Tuhan karena kita bisa tiba dengan selamat. Dari Nabire seterusnya di Deiyai selama kegiatan mulai tanggal 23 sampai 28 nanti kami siap ikuti arahan panitia setempat. Saya berharap peserta bisa dengar semua arahan panitia,” tuturnya.

Payage tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu finansial maupun materil hingga pemuda Yahukimo bisa ke wilayah Papua Tengah.

“Semua ini berjalan karena atas campur tangan Tuhan. Terima kasih untuk semua yang sudah membantu kami bisa ikut kegiatan Proseni di Deiyai,” ucap Tikanus.

Boas Aspalek, ketua pemuda koordinator wilayah dari tiga kabupaten Yahukimo, Asmat dan Yalimo memastikan kontingen tiba di Deiyai setelah menempuh perjalanan darat selama sekira tujuh jam dari Nabire.

Baca Juga:  Sinode GKI Gelar Lokakarya Pendirian Yayasan Misi dan Diakonia

“Kami akhirnya bisa injak tempat Injil gereja Kingmi pertama kali masuk. Dari sini kami akan lihat mujizat Tuhan,” ucapnya sembari mengajak semua peserta kontingen tetap patuhi aturan selama kegiatan berlangsung.

Selain hadir untuk mengikuti Proseni di Deiyai, Aspalek yakin seluruh pemuda dari kontingen koordinator Yahukimo bisa melihat dari dekat sekaligus turut merasakan langsung awal misionaris bawa Injil.

“Kita pulang dari Deiyai harus membawa berkat rohani. Jadi, harus ikuti arahan dari panitia Proseni. Semoga ada hasil yang memuaskan dari hasil semua kegiatan,” kata Boas.

Abraham Hugi, bendahara panitia Proseni koordinator Yahukimo juga ucapkan terima kasih kepada Pemkab Yahukimo yang telah membantu dana untuk hadir mengikuti ajang akbar pemuda Kingmi Tanah Papua.

Baca Juga:  Calon DPRP dan DPRK Jalur Pengangkatan Tidak Gadaikan Tanah Adat

“Sejak tahun lalu [2022] kami dipercayakan menjadi panitia Proseni, kami lakukan banyak cara untuk datangkan uang. Puji Tuhan, banyak pihak yang membantu. Uang yang kami terima sudah kami gunakan untuk membawa pemuda-pemudi Yahukimo ke Deiyai. Sekarang kami kendala hanya biaya pulang dari Deiyai,” kata Hugi.

Hugi menambahkan, seluruh peserta bersama panitia tetap bergumul dalam doa agar Tuhan buka jalan supaya tidak ada kendala yang dihadapi dalam kegiatan Proseni.

“Ada beberapa anak Tuhan yang sedang kami melakukan komunikasi. Berharap Tuhan membuka pintu hati mereka.”

Proseni Pemuda Kingmi ke-IV bertema “Pemuda Kingmi bangkit bersatu merebut bumi dan surga” akan dilaksanakan di Onago, Tigi Barat, kabupaten Deiyai. Kegiatannya selama sepekan, setelah dibuka secara resmi hari ini, Senin (23/10/2023). []

Terkini

Populer Minggu Ini:

YKKMP Beberkan Banyaknya Korban Konflik Bersenjata di Tanah Papua

0
“Hingga di awal tahun 2025, eskalasi konflik terus meningkat. Hal ini tentu sangat mengganggu kenyamanan hidup orang asli Papua dan warga non Papua akibat konflik kekerasan bersenjata yang terus terjadi di seluruh Papua khususnya di daerah-daerah konflik bersenjata antara TPNPB dan TNI/Polri,” ujar Theo Hesegem.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.