BeritaHujan di Sorong, Ruas Jalan dan Pemukiman Warga Tergenang Air

Hujan di Sorong, Ruas Jalan dan Pemukiman Warga Tergenang Air

Editor :
Elisa Sekenyap

SORONG, SUARAPAPUA.com— Hujan yang melanda Kota Sorong, Papua Barat Daya sejak Kamis 7 Maret hingga Jumat 8 Maret 2024 pagi menyebabkan ruas jalan dan pemukiman warga di Kota Sorong tergenang air.

Hingga pukul 14:15 WIT, banjir masih melanda sejumlah ruas jalan maupun pemukiman warga, meskipun curah hujan saat ini sudah berhenti sejak beberapa jam lalu.

Baca Juga:  KSTHMP Ingatkan Kepala Daerah yang Dilantik Wajib Berpihak Pada Masyarakat Adat dan Lingkungan

Sejumlah ruas jalan dan pemukiman warga ikut terendam banjir, diantaranya di Kilo Meter 9-10, jalan Sungai Maruni, jalan Sapta Marga, kampung Bugis, dan kompleks Harapan Indah.

Sementara, di beberapa pemukiman warga, tampak warga bersama-sama mulai membersihkan rumah mereka dari lumpur, dan sampah lainnya yang ikut terbawa oleh arus banjir.

Berdasarkan pantau suarapapua.com, tampak ruas jalan utama tepatnya di depan PLTD Kilo 9 ikut terendam banjir setinggi pinggang orang dewasa (1 meter), sehingga menyebabkan kemacetan yang cukup panjang.

Baca Juga:  Masyarakat Terdampak PSN Deklarasikan Solidaritas Merauke Tolak Perampasan Tanah dan Ruang Hidup

Puluhan kendaraan roda 2 maupun roda 4 memilih untuk memutar balik dan mencari jalan alternatif lainnya. Bahkan ada pula kendaraan yang di parkir sambil menanti banjir surut, sementara itu ada pula kendaraan yang tetap memaksa menerobos banjir.

Aparat Kepolisian dari Polresta Sorong Kota bersama sejumlah anggota TNI dan masyarakat ikut terlibat membantu warga masyarakat yang memaksa menerobos banjir dengan kendaraan roda 2 maupun roda 4.

Baca Juga:  Koalisi Keselamatan Jurnalis Minta DPR Papua Dorong Polisi Ungkap Kasus Bom Molotov Jubi

Terkini

Populer Minggu Ini:

Reses DPR Provinsi, Masyarakat Mare Soroti Masalah KBM di SD YPPK...

0
“Kami minta pemerintah Maybrat terutama Dinas Pendidikan agar memperhatikan hal ini, karena menyangkut nasip anak-anak sekolah di Mare. Di dalam distrik Mare ada tiga kampung dan kampung tetangga lainnya. Anak-anak semangat bersekolah, tetapi guru sering kurang aktif mengajar,” ujar Spenyel Nauw.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.