JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Ada milisi atau aparat tanpa seragam berkeliaran di kota-kota di Noumea, New Caledonia yan terus memberikan ancaman kepada rakyat Kanak. Mereka bergerak di malam hari dengan senjata lengkap.
Selain itu, dilaporkan pihak pemerintah Prancis mengirimkan sejumlah kendaraan lapis baja dengan kemampuan senapan mesin ke Kaledonia Baru.
“Kami berdoa agar pengerahan pasukan keamanan secara besar-besaran dari Prancis ke Kanaky akan menjaga keamanan Kanak. Sayangnya, pelajaran dari Papua Barat dan Indonesia mengatakan sebaliknya,” kata Pdt. James Bhagwan pada, Rabu (5/6/2024).
Sementara, mekanisme untuk dialog politik sedang dikembangkan, di mana ada kebutuhan untuk proses dialog masyarakat, terutama antara rakyat Kanak dan Caldoche untuk Kanaky merdeka yang damai dan sejahtera.
“Ada juga pergeseran yang perlu terjadi Perdamaian di Samudera kita… dari melihat “perdamaian” dari perspektif keamanan secara tradisional, menjadi perspektif yang menjadikan kesejahteraan manusia dan ekologi serta pembangunan perdamaian sebagai tujuan utama, bukan untuk melindungi kepentingan geopolitik dan korporasi.”
Belakangan diketahui bahwa seorang petugas polisi Kanak yang berpakaian preman diserang dan dianiaya oleh kelompok milisi anti-Kanak di distrik Tuband, di Selatan Nouméa.
Di antara para penyerang adalah Gilles BRIAL, seorang politisi dari kelompok kanan kolonial Prancis dan juga Wakil Presiden Provinsi Selatan.