TPNPBBunuh 11 Orang Pendulang Emas, TPNPB Yahukimo Klaim Mereka Adalah Mata-Mata TNI

Bunuh 11 Orang Pendulang Emas, TPNPB Yahukimo Klaim Mereka Adalah Mata-Mata TNI

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Kodap XVI Yahukimo menyatakan telah mengeksekusi mati 11 orang mata-mata anggota TNI yang selama ini menyamar sebagai pendulang emas di Yahukomo. Tindakan itu dilakukan TPNPB sejak tanggal 6-8 April 2024.

Pernyataa itu disampaikan Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB pada 8 April 2025 berdasarkan laporan Panglima TPNPB Kodap XVI Yahukimo, Brigjend Elkius Kobak pada pukul 21.00 waktu Papua.

Baca Juga:  14 Tahun KNPB Yalimu, Loho: Tidak Akan Mundur Sejengkalpun

“Pasukan TPNPB Kodap XVI Yahukimo dari Batalion Yamue dan Batalion WSM yang di perbantukan dari pasukan TPNPB Kodap III Ndugama Derakma telah berhasil mengeksekusi mati sebelas (11) anggota militer Indonesia yang menyamar sebagai pendulang emas di wilayah operasi TPNPB. Sebanyak 3 orang lainnya mengalami luka-luka. Eksekusi ini telah dilakukan Pasukan TPNPB sejak tanggal 6-8 April 2025. Oleh sebab itu kami bertanggung jawab,” kata Sebby Sambom, Jubir TPNPB dalam pernyataanya.

Baca Juga:  TPNPB Umumkan Duka Nasional Meninggalnya Pejuang Papua, Brigjend Yesaya Serewi

“Komandan Batalion Yamue, Mayor Homy Heluka dan Komandan Batalion WSM (Wosem), Almarhum Giban melaporkan bahwa seluruh pasukan dipimpin oleh kami dan kedua Komandan Operasi yakni Dejen Heluka dan Karis Giban,” jelas Sambom sebagaimana laporan dari lapangan.

Oleh sebab itu Sambom meminta kepada Presiden Prabowo Subianto untuk segera menghentikan pengiriman pasukan gabungan TNI/Polri ke Papua untuk menjadikan mereka sebagai pendulang emas, tukang bangunan, tukang bakso dan lainnya.

Baca Juga:  Mayor Step Tekeipu Gobai Meninggal Dunia, Komnas TPNPB Umumkan Duka Nasional

“Karena kami akan bunuh, sebab Panglima TNI menyatakan bahwa semua itu adalah anggota saya [dia]. Maka sesuai dengan pernyataan Panglima TNI, kami sudah eksekusi mati sebelas anggotanya yang bertugas sebagai pendulang emas di Yahukimo,” tukasnya.

Sejak berita ini ditulis, belum ada peryataan dari aparat TNI dan Polri terkait pembunuhan 11 orang tersebut.

Terkini

Populer Minggu Ini:

Viral! Petinggi NRFPB Datangi Sejumlah Instansi Pemerintah Hingga Kepolisian di PBD

0
“Ada dua surat termasuk kajian akademik tentang latar belakang konflik politik identitas di Tanah Papua kurang lebih 60 tahun ini harus diselesaikan dengan damai antara NRFPB dengan NKRI untuk mewujudkan kehidupan damai sejatera bagi semua orang di atas negeri ini,” kata Goram.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.