SORONG, SUARAPAPUA.com — Septinus Lobat, walikota kota Sorong, mengatakan, musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) Otonomi Khusus (Otsus) pertama di kota Sorong yang berlangsung di gedung Lambert Jitmau, Kamis (10/4/2025), membahas kebutuhan prioritas orang asli Papua (OAP) di wilayah pemerintahan kota Sorong.
Septinus menyatakan, hal terpenting dalam Musyawarah Otsus adalah membahas hal-hal riil dan prioritas yang menjadi kebutuhan masyarakat dengan menggunakan dana Otsus.
“Kita melakukan musyawarah bersama untuk merumuskan pembangunan prioritas bagi OAP,” ujar Septinus Lobat dalam sambutannya.
Kata Septinus, dana Otsus adalah anggaran yang dialamatkan kepada OAP sebagai subjek utama, kemudian orang Papua klaster kedua yaitu mama atau bapak OAP, lalu OAP klaster ketiga adalah non OAP yang lahir besar di Tanah Papua.
“Pembangunan kepada OAP menjadi perhatian serius pemerintah daerah dan semua stakeholder. Tujuan dana Otsus untuk afirmasi OAP.”

Dalam kegiatan Musrenbang menghadirkan narasumber kepala Bapeda provinsi, sehingga program yang dibahas terkonek dengan program provinsi secara berjenjang terkonek juga program pusat, maka hadir juga Badan Pengarah Percepatan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP) pusat dan Papua Barat Daya.
“Tentunya akan memberikan arahan yang berhubungan dengan program pusat, provinsi dengan program kabupaten kota. Wilayah Papua tidak sama dengan wilayah lain, sehingga kita perlu fokus melihat hal-hal yang menjadi kebutuhan riil,” tandasnya.
Sementara itu, Efone Tenau, sekretaris Bappeda kota Sorong, melaporkan, kegiatan yang digagas dan diberi nama Musrenbang Otsus kota Sorong tahun 2025 diharapkan tujuan dari gagasan ini yakni forum antar pelaku dalam rangka menyusun rencana pembangunan nasional dan pembangunan daerah.
“Pelaksanaa Musrenbang Otsus bertujuan untuk menyusun usulan program kegiatan dan sub kegiatan yang didanai dari dana Otsus pada tahun berikut dalam hal ini tahun 2026 berdasarkan kebutuhan orang asli Papua,” jelas Efone dalam laporan Bappeda kota Sorong.
Kegiatan Musrenbang tahun 2025 dilaksanakan dalam dua sesi. Pertama dimulai dengan dialog tentang pelaksanaan Otsus. Kemudian dilanjutkan dengan pembahasan usulam program dalam tiga desk: Papua sehat, Papua cerdas, dan Papua produktif. []