MANOKWARI, SUARAPAPUA.com — Pembangunan pariwisata di kabupaten Manokwari Selatan (Mansel), Papua Barat, menjadi prioritas utama mengingat secara geografis Mansel berada di kawasan strategi daerah dan kawasan strategi nasional Teluk Cenderawasih.
Markus Waran, bupati kabupaten Mansel, mengatakan, kawasan wisata Teluk Cenderawasih yang terletak di leher juga punggung pulau Papua berada diantara dan diapit pulau Biak, Nabire, Serui, dan Wondama, serta ditunjang berbagai potensi sumberdaya alam (SDA) di wilayah Mansel yang dapat diandalkan sebagai income bagi daerah dan masyarakat setempat.
“Kita bisa lihat dengan mata telanjang, indahnya pulau-pulau dengan ombak putih, tanaman khas, juga dibawah laut terdapat beraneka jenis ikan, biota lainnya yang sudah ditemukan, bahkan yang masih misteri tersimpan di sana,” tuturnya belum lama ini di kantor bupati Mansel.
Selama ini, kata Waran, orang cenderung melirik Raja Ampat, namun tak disadari kekayaan bawah laut seperti halnya taman laut kepulauan Arui, sejak dulu menggiurkan bagi penyelam dunia untuk datang ke istana bawah laut pulau Papua yang terletak di kepulauan Moor Mambor, sejatinya menjadi primadona masyarakat di semenanjung Wandamen.
Selain itu ada pula tempat mainnya ikan Hiu Paus di pulau Napan Weinami, Kwatisore. Juga tempat peneluran penyu di pulau Rumberpon, dan pasir timbul di pulau Pruk pulau Rumberpon serta indahnya panorama bawah laut di sekitar Pulau Biak, Yapen Waropen serta yang nun jauh di pulau Numfor yang belum tersingkap secara keseluruhan .
Mengelola kekayaan bawah laut yang menakjubkan tersebut, Pemkab Mansel, Teluk Wondama dan Nabire sejak lama dalam master plan perencanaan daerah memfokuskan pembangunan pariwisata sebagai prioritas utama dengan menjadikan tiga titik utama pengembangan pariwisata Teluk Cenderawasih seperti yang telah diusulkan ke provinsi menjadi kawasan strategi pembangunan wisata daerah, kawasan strategis Nasional, yang diusulkan ke pusat.
Tak terkecuali daerah kawasan gunung botak, Ransiki, Kabupaten Mansel menyimpan panorama alam yang menarik dan akan dikembangkan kemudian, selain Yopanggar di pulau Yop di kabupaten Teluk Wondama, serta daerah Kwatisore di kabupaten Nabire termasuk kepulauan Moor Mambor.
Masih menurut bupati, pemerintah Mansel dan Pegaf juga kedepan akan berjuang untuk membangun infrastruktur dasar lainnya seperti bandar udara sepanjang 3 Km di Ransiki.
“Dengan harapan ketika selesai akan didarati pesawat besar sebagai alternatif untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang ada di ibukota Provinsi Papua Barat,” kata Waran.
Pihaknya juga punya target kedepan Pemkab Mansel dan Pegaf setelah bandara dibangun, maka wisatawan bisa singgah di Mansel dengan menginap di hotel yang dibangun, setelah itu pergi ke Pegaf menikmati juga menonton burung pintar, serta turun naik speedboat ke Kwatisore menyaksikan lincahnya ikan Hiu Paus dan menikmati indahnya taman laut kepulauan Arui lalu kembali ke Mansel.
Untuk itu, bupati sangat mengharapkan dukungan pemerintah provinsi Papua Barat agar bisa membackup rencana pembangunan pariwisata Mansel.
“Ya, supaya kedepan orang Papua tidak hanya memiliki Raja Ampat atau Asmat saja sebagai kebanggaan, tetapi juga panorama bawah laut turut diperhitungkan,” ucapnya.
Pewarta: CR-6
Editor: Mary Monireng