Pemuda Katolik Tambrauw: Politisi PKS Harus Minta Maaf

0
1424

KOTA SORONG, SUARAPAPUA.com—- Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Jazuli Juwaini diminta meminta maaf dan mencabut pernyataannya tentang misionaris di Tanah Papua yang dikeluarkan tidak lama ini.

Pemuda katolik Cabang Tambrauw, Isak Bofra, Ketua Bidang Kaderisasi, kepada suarapapua.com di Kota Sorong, Kamis (14/11/2019) menegaskan, Jazuli Juwaini, anggota DPR RI Dari partai PKS telah merusak citra baik misionaris di mata orang Papua di Tanah Papua.

Bofra berpendapat, pernyataan Juwaini tidak berdasar dan mengada-ada karena telah memberi citra negatif bagi jasa para misionaris.

Dikutip dari cnnindonesia.com, Jazuli Juwaini meminta Menteri Pertahanan Prabowo Subianto agar lebih memperhatikan keberadaan misionaris atau pemuka agama di Papua. Dia mengaku khawatir para pemuka agama ini justru melakukan misi selain menyebarkan agama.

Baca Juga:  Komisi HAM PBB Minta Indonesia Izinkan Akses Kemanusiaan Kepada Pengungsi Internal di Papua

“Maaf Pak Menhan kita tidak ingin singgung sesuatu sensitif di Papua, itu banyak juga pesawat yang angkut misionaris, pihak (pengamanan) Papua kesulitan cek ini,” ucap Jazuli dalam Rapat Kerja perdana antara Komisi I dengan Prabowo di Gedung DPR, Jakarta, Senin (11/11).

ads

Menanggapi pernyataan Juwaini, Bofra mengatakan,  misionaris yang bertugas di papua sangat berjasa bagi orang papua.  Misionaris, kata dia, membawa terang bagi orang papua baik di wilayah pesisir, lembah, maupun pegunungan papua.

Dikatakan, misionaris membuka peradaban baru bagi orang papua di bidang pendidikan, kesehatan, pertukangan, ekonomi serta agama untuk orang papua.

“Bagi kami Juwaini kurang paham soal perjalanan misionaris serta peran dan tugas pelayanan dari para misionaris di papua. Kami meminta  Juwaini  meminta maaf  kepada para misionaris serta rakyat papua dan mencabut pernyataan yang tak berdasar tersebut,” tegasnya.

Baca Juga:  Berlakukan Operasi Habema, ULMWP: Militerisme di Papua Barat Bukan Solusi

Pernyataan Juwaini, Bofra melanjutkan, telah memberi kesan negatif bagi jasa dan karya para misionaris yang bagi orang Papua sangat berjasa.

“Kalau dalam waktu dekat tidak ada niat baik untuk meminta maaf dan menarik kembali pernyataan yang terkesan bernada politik tersebut  maka kami akan konsolidasi kekuatan dari ormas katolik untuk turun aksi damai di wilayah keuskupan Manokwari Sorong,” ungkapnya.

Hal tersebut, akan dilakukan jika tak ada niat baik dari politisi PKS untuk meminta maaf agar persoalan tersebut jangan disepelekan.

“Kami akan turun jalan supaya wakil rakyat tahu diri dan memberikan efek jerah agar tidak membuat pernyataan miring yang tidak berdasar.  Karena harusnya politisi membuat pernyataan yang beradab bagi publik,” katanya.

Baca Juga:  Pacific Network on Globalisation Desak Indonesia Izinkan Misi HAM PBB ke West Papua

Juwaini sebelumnya mengatakan ia khawatir ada misionaris agama yang datang ke Papua, namun memiliki misi tertentu. Menurutnya, dalam menjaga dan memelihara situasi keamanan yang kondusif di Papua, Prabowo patut memantau para misionaris di tanah Cenderawasih.

“Yang kita khawatirkan (bukan) soal orang sebar agama tetapi yang kita khawatir ada orang atas nama misionaris tapi simpan agenda lain di Papua itu yang jadi biang kerok, bisa jadi, kita tidak boleh tuduh, tapi harus diperiksa,” jelasnya.

 

Pewarta: SP-CR03

Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaKonferensi Internasional Pemuda dan Cendekiawan Papua ke-1 Siap Digelar
Artikel berikutnyaAnggota DPRD Baru Kab. Pegubin Ikut  Pelatihan dan Bimtek