PartnersJames Menyerukan Partisipasi Pemilih Presiden Bougainville yang Menyeluruh

James Menyerukan Partisipasi Pemilih Presiden Bougainville yang Menyeluruh

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Warga Bougainville diberitahu bahwa partisipasi pemilih yang lebih besar dalam pemilihan presiden pada Agustus nanti akan menunjukkan betapa seriusnya mereka dalam pemilihan referendum tahun lalu.

Dalam pemungutan suara yang tidak mengikat itu, 98 persen orang Bougainville memilih Merdeka dari pada tinggal sebagai otonom dari PNG.

James Tanis, sebagaimana dilaporkan RNZ Pacific, mantan presiden yang menginginkan jabatan itu lagi, mengatakan orang-orang sekarang harus menunjukkan kepada PNG dan komunitas internasional sebagai komitmen mereka untuk maju sehingga Bougainville bisa mandiri.

Baca Juga:  Pacific Network on Globalisation Desak Indonesia Izinkan Misi HAM PBB ke West Papua

Tanis, yang telah terlibat dalam proses perdamaian sejak awal, mengatakan hasil referendum tidak berarti Bougainville akan menjadi negara merdeka sepenuhnya.

Dia meminta orang Bougainville untuk memulai persiapan di lapangan untuk kemerdekaan, mengunci ratifikasi dengan berkonsultasi dengan PNG dan mencari pengakuan internasional untuk menyelesaikan perjalanan politik kawasan itu.

“Aspirasi kami untuk kemerdekaan tidak dapat dihalang-halangi oleh pendekatan yang tidak praktis, agenda politik Bougainville harus tetap menjadi fokus utama kami karena itu adalah tema menyeluruh yang akan memungkinkan pembangunan terjadi dan perdamaian abadi untuk menang.”

Baca Juga:  Kunjungan Paus ke PNG Ditunda Hingga September 2024

Tanis adalah satu dari 25 kandidat yang ingin mengambil alih jabatan dari John Momis yang pensiun sebagai presiden Bougainville dalam pemilihan yang dimulai pada 12 Agustus 2020. (*)

Terkini

Populer Minggu Ini:

10 Nakes Mimika Ikuti Konferensi Internasional Neurovaskular

0
“Dengan mengikuti konferensi ini membantu mereka mendapatkan insight terkini mengenai pengetahuan dan teknologi Neurovaskular serta membangun jejaring dengan pakar-pakar di tingkat nasional dan dunia,” katanya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.