BeritaLingkunganPTFI Berbagi Praktik Baik Upaya Menjaga Keanekaragaman Hayati

PTFI Berbagi Praktik Baik Upaya Menjaga Keanekaragaman Hayati

Editor :
Admin

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— PT Freeport Indonesia (PTFI) berbagi praktik baik menjaga keanekaragaman hayati dalam talkshow Pekan Keanekaragaman Hayati Indonesia 2024 yang diselenggarakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, di Auditorium Manggala Wanabakti, Jakarta, Rabu (15/5/2024).

“Sebagai salah satu perusahaan yang beroperasi di lokasi dengan mega biodiversity PTFI bertanggung jawab memberikan kontribusi terhadap keanekaragaman hayati yang ada di Papua. Ini menjadi salah satu policy kami,” kata VP Environmental PTFI Gesang Setyadi.

Ia mengatakan salah satu kunci keberhasilan PTFI dalam menjaga keanekaragaman hayati di Papua adalah kerja sama dengan berbagai pihak di antaranya Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua, lembaga swadaya masyarakat bidang konservasi, dan pemerintah daerah propinsi maupun kabupaten.

Baca Juga:  Jelang Groundbreaking, PT Sino Rapat Finalisasi Bersama PT MOW dan Pemkab Sorong

“Kami tidak bisa berjalan sendiri, BBKSDA tidak bisa berjalan sendiri, tapi kalau kita bisa bekerja bersama-sama tentunya kita bisa mencapai hasil yang lebih maksimal,” kata Gesang.

Ia mencontohkan, saat berkolaborasi dengan BBKSDA Papua melepasliarkan satwa endemic Papua hasil penyitaan, satwa dibawa ke kandang transit milik PTFI di Timika sebelum dilepas ke alam. hingga saat ini PTFI telah melepasliarkan 56.650 kura-kura moncong babi, 25 mamalia, 124 reptil, dan 578 burung.

Baca Juga:  Aksi Penghijauan di Grasberg Dalam Rangka Peringatan Hari Lingkungan Hidup 2024

Kontribusi lainnya adalah membantu penemuan spesies baru yang belum dideskripsikan secara ilmiah sebelumnya. Antara lain penemuan 50 serangga baru, 21 spesies kepiting baru, dua spesies ikan, satu spesies katak, satu spesies kadal serta 29 tumbuhan spesies baru.

PTFI secara rutin menerbitkan Buku Biodiversity yang berisi tentang kupu- kupu, kepiting, burung dan lainnya. Total sebanyak 12 seri buku telah diterbitkan hingga saat ini.

“Kami juga bekerja sama dengan Universitas Gajah Mada dalam melakukan penelitian New Guinea Singing Dog, yang merupakan salah satu anjing tertua di dunia, yang ditemukan di kawasan pertambangan Grasberg,” kata Gesang.

Baca Juga:  Diduga Dana Desa Digunakan Lobi Investasi Migas, Lembaga Adat Moi Dinilai Masuk Angin

Adapun Pekan Keanekaragaman Hayati Indonesia 2024 yang diselenggarakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di bawah Direktorat Jenderal Konservasi dan Sumber Daya Alam dan Ekosistem berlangsung 15–17 Mei. Kegiatan ini bersamaan dengan “World Species

Congress 2024 IUCN—The World Conservation Union” dengan tema internasional “Keanekaragaman Hayati & Keamanan Air Tawar, Air, Lautan Dan Pesisir”. IUCN atau Uni Internasional untuk Konservasi Alam adalah sebuah organisasi internasional yang didedikasikan untuk konservasi sumber daya alam.

Pembukaan acara Pekan Keanekaragaman Hayati Indonesia 2024 oleh Wakil Menteri LHK Alue Dohong (ketiga dari kiri)

Terkini

Populer Minggu Ini:

MRP Papua Pegunungan Apresiasi Masyarakat Adat Mulai Olah Tanah

0
“Kehadiran saya di sini untuk mendengar langsung keluhan dan harapan masyarakat. Kami punya tugas mendengar dan meneruskan aspirasi ke pemerintah. Saya sudah dengar, masyarakat mau olah tanah. Saya akan sampaikan ini kepada bupati dan gubernur bila ada jadwal bertemu," kata Benny Mawel.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.