Doa Pemulihan Konflik Nduga ke II Akan Digelar di Jayapura

0
3318

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Doa pemulihan ke dua untuk masyarakat sipil yang lari dari kabupaten Nduga akibat trauma perang antara TPN-PB dan TNI Polri, di beberapa kabupaten, seperti Jayawijaya, Lanny Jaya, Asmat akan di gelar di Jayapura.

“Doa itu akan dilakukan pada minggu ini. Kami akan akan terus melakukan doa pemulihan buat saudara kami yang mengungsi. Sekarang yang ke II, setelah pertama kali lakukan hari Kamis kemarin,” kata Ev.Jefri Wiro Lokbere di Jayapura, Rabu (24/7/2019).

Baca Juga:  Kodam Limpahkan Kembali ke Polda, Kasus Bom Molotov Kantor Jubi Kian Kabur

Katanya, doa pemulihan itu akan digelar dengan tema; kembali kepada Tuhan, dan akan di sharing dalam kitab suci yang terambil dari, 2 Tawarik 7:14.

“Untuk saya himbau kepada semua masyarakat, mahasiswa, dan semua dari Kabupaten Nduga yang ada di Jayapura. Datang ambil bagian dalam doa pemulihan itu,”ajaknya.

Menurut Lokbore, perkara yang besar dapat ditanggung dalam Tuhan, Perang Nduga ada dalam rencana Tuhan. Jika  benar-benar bersandar pada Tuhan, maka apa yang diharapkan bisa terjadi.

ads
Baca Juga:  Reses di Lanny Jaya, MRP Papua Pegunungan Membahas Hal Penting Ini

“Kita semua ingin Nduga aman damai, warga sipil yang mengungsi harus kembali ke kampung halamannya. Namun jika kita tidak minta hikmat dan pertolongan dari Tuhan Yesus, maka iblis akan menang. Dan perang itu akan terus berlangsung sampai selamanya. Maka jika beberapa hari ini kalo ada dapat undangan bisa ambil bagian,” ucap pendeta muda asal Nduga ini.

Baca Juga:  Pemkab Bersama Masyarakat Lanny Jaya Ibadah Syukuran Bupati dan Wakil Bupati

Sejauh ini untuk kesiapan doa pemulihan, katanya sudah disiapkan. Hal lain akan disesuaikan nanti pada hari H.

Sementara itu Benny Murib, tim relawan yang ada di Jayapura membenarkan doa pemulihan yang akan digelar

“Ini yang ke dua, dalam minggu ini. Seterusnya kita tetap akan melakukan doa pemulihan, supaya cara Tuhanlah yang bekerja,” ucapnya.

Pewarta: Ardi Bayage

Editor:Elisa Sekenyap

Artikel sebelumnyaKeluarga Pasien Keluhkan Terbatasnya Stok Darah di UTD Nabire
Artikel berikutnyaAMP Kota Ambon Gelar Diskusi “Alasan Papua Merdeka”