SAMN Desak Tutup Pengiriman Miras

0
1520

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Menanggapi usulan Rizal Ramli, ekonom senior Indonesia, bahwa kadar alkohol yang dikirim ke Papua dikurangi, Solidaritas Anti Miras dan Narkoba (SAMN) Kota Jayapura menyatakan, minuman keras sebaiknya ditutup secara total.

“Saya sepakat dengan apa yang disampaikan oleh pak Rizal tentang mengurangi kadar alkohol di Papua, pada acara ILC kemarin. Tetapi saya lebih senang lagi jika pengiriman miras ke Papua sekalian harus ditutup,” ujar Anias Lengka, ketua SAMN Kota Jayapura, Kamis (5/9/2019).

Anias menegaskan, dari penjualan miras di Papua, tak ada bukti yang nyata untuk keuntungan bagi orang Papua.

Baca Juga:  180 Pelaku UMKM di Kota Sorong Mendapatkan Bantuan Modal Usaha

“Yang ada adalah orang Papua selalu menjadi korban akibat miras. Coba lihat bangunan dan jalan yang dibangun di Papua ini semua tidak ada yang terbukti kalau bangunan tersebut hasil dari miras yang dijual. Karena itu miras sebaiknya harus ditutup saja,” ujarnya.

SAMN jug meminta Kapolri Jenderal Tito Karnavian agar segera memecat tidak dengan hormat Kapolsek Sukajadi Kompol Sarce Christiaty Leo Dima yang dikabarkan mengantar dan membagikan miras ke sejumlah mahasiswa asal Papua saat aksi damai di Gedung Sate, Bandung, Kamis (22/8/2019).

ads
Baca Juga:  Benda Arkeologi Papua Tidak Dipindahkan

“Kapolsek yang bagi minuman itu harus dipecat dari jabatannya, bukan mencopot dari jabatannya. Ini agar menjadi pelajaran bagi anggota Polri dan TNI di negara ini,” ujar Lengka.

Sementara, Yen Deda sepakat dengan sikap tegas menutup semua jenis minuman beralkohol yang dikirim dan diperdagangkan di seluruh Tanah Papua karena banyak dampak buruk hingga korban nyawa akibat menenggak miras.

“Kami SAMN sedang berjuang untuk menutup toko penjual minuman keras di Kota Jayapura,” kata Deda.

Untuk itu semua pihak diharapkan mendukung langkah ini demi menyelamatkan generasi Papua dari ancaman miras.

Baca Juga:  Mahasiswa Papua di Manado Minta Komnas HAM RI Investigasi Kematian Goliat Sani di Intan Jaya

Sebelumnya, dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) di tvOne, Selasa (3/9/2019) malam dengan tema ‘Papua: Mencari Jalan Terbaik’”, Rizal mengatakan, langkah kedepan pasca terjadi konflik di Papua, harus memberikan uang per orang satu juta rupiah. Jika keluarga lebih uangnya diberikan ke ibunya karena bapaknya akan pakai untuk mabuk.

Rizal juga menyarankan pemerintah harus mengurangi pengiriman miras jika perlu kadar alkoholnya dikurangi.

“Pemerintah harus operasi sekaligus mengurangi kadar alkohol minuman yang dikirim ke Papua,” usulnya.

Pewarta: Ardi Bayage
Editor: Markus You

Artikel sebelumnyaVeronika Koman dan Pahlawan Kemerdekaan Indonesia Douwes Dekker
Artikel berikutnyaBenny Giay: Orang Papua Bukan Monyet di Hadapan Tuhan