PasifikPM Solomon Kembali Dari Perjalanan Cina Dengan Pujian

PM Solomon Kembali Dari Perjalanan Cina Dengan Pujian

Perdana Menteri Kepulauan Solomon mengatakan Cina telah mengulurkan tangan ke negaranya.

AUCKLAND, SUARAPAPUA.com — Manasseh Sogavare, Perdana Menteri Solomon Islands minggu ini kembali dari perjalanan pertamanya ke China sejak hubungan diplomatik dibuka bulan lalu. 

Lima nota kesepahaman ditandatangani, termasuk kesepakatan tentang Beijing’s ‘Belt and Road initiative’.

Sogavare mengatakan, Kepulauan Solomon memperoleh banyak hal dari pembicaraan dengan para pejabat China, termasuk Presiden Xi Jinping.

Baca Juga:  Marc Neil-Jones, Perintis Media di Vanuatu Meninggal Dunia

Baca juga: Kabinet PNG Mendukung RUU Komisi Anti Korupsi

“Itu adalah kesempatan bagi saya untuk menerima langsung integrasi global provinsi-provinsi China dengan sistem ekonomi internasional. Delegasi itu juga bertemu dengan sektor swasta China terpilih dan mengeksplorasi peluang ekonomi dan perdagangan.”

Mr.Sogavare mengatakan China Rail milik negara telah setuju untuk berinvestasi di Kepulauan Solomon setelah pembicaraan.

Baca Juga:  Empat Utusan Gereja di Tanah Papua Hadiri Konferensi Pemuda Ekumenis Pasifik di Fiji

Kata Mr.Sogavare, di antara MOU adalah perjanjian kerjasama ekonomi dan teknis, pendidikan dan kemitraan antara Provinsi Guangdong dan Provinsi Kepulauan Solomon.

Baca juga: Bougainville Mengusulkan Yudisial Review, Kaledonia Baru: Referendum 2018 Positif

Tambahnya, Kepulauan Solomon akan segera mendirikan misi diplomatik di Beijing.

Sogavare juga membela perlindungan China terhadap kebebasan beragama, dengan mengatakan bahwa perjalanannya termasuk kunjungan ke sebuah gereja pada hari Sabat.

Baca Juga:  Kepulauan Marshall Mengubah Suara Ukraina di PBB

“Ada kebebasan beribadah di Republik Rakyat Tiongkok.”

Sumber: radionz.co.nz

Editor: Elisa Sekenyap

Terkini

Populer Minggu Ini:

In Memoriam Paus Fransiskus: Membawa Agama yang Ekologis dan Penuh Kasih

0
Wafatnya Paus Fransiskus pada awal 2025 bukan hanya meninggalkan duka bagi umat Katolik, melainkan bagi seluruh jiwa yang rindu akan agama yang lembut, membumi, dan penuh kasih.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.