DEKAI, SUARAPAPUA.com — Sejauh ini aktivitas di Kota Dekai, Kabupaten Yahukimo belum berjalan normal pasca aksi rasisme dan kericuhan yang terjadi di Wamena belum lama ini.
Sebagaimana diungkapkan Manurun Buntu, seorang guru di SMKN 1 Dekai. Menurutnya, pasca sejumlah kejadian belakangan ini, aktivitas umum maupun proses kegiatan belajar mengajar belum berjalan normal.
“Sekolah-sekolah di Dekai KBM tidak berjalan sejak tanggal 22 Agustus 2019 hingga sekarang,” katanya kepada suarapapua.com di Dekai, Senin (14/10/2019).
Baca juga: Trigana Air Rute Dekai Wamena Telah Beroperasi
Ia mengatakan, para guru di sekolah pada prinsipnya selalu siap untuk melaksanakan KBM, hanya menunggu kesepakatan dari pemerintah dan masyarakat untuk menjalankan aktivitas.
Walaupun ia mengakui sejumlah guru lain masih di luar dari Yahukimo.
“Guru-guru yang lain masih berada di derah masing-masing, tetapi mereka pada prinsipnya sambil menunggu kesepakatan dan keputusan dari pemerintah dan masyarakat. Jika bersepakat aktivitas pendidikan dijalankan kembali,” tuturnya.
Terkait ujian semester kata Manurun, ada target-target yang harus dicapai kompetensi di dalam kurikulum untuk bisa melaksanaka ujian semester. Namun sampai saat ini hanya lima puluh persen yang tercapai, maka ujian semester akan dilaksanakan dengan bahan-bahan yang sudah dipelajari bersama dengan para siswa di kelas.
Baca juga: Trigana Air Rute Dekai Wamena Telah Beroperasi
Nuvael Matuan, salah satu siswa SMKN 1 Dekai mengakui, bahwa poihaknya merasa rugi setelah KBM tidak berjalan selama satu bulan lebih.
“Saya rasa rugi dan saya rasa ketinggalan dengan teman-teman yang ada di daerah lain,” katanya.
Ia berharap pemerintah dan semua orang di Dekai segera bersepakat agar KBM bisa dijalankan kembali.
Pewarta : Ruland Kabak
Editor : Elisa Sekenyap