WAMENA, SUARAPAPUA.com — Enam guru di SD Inpres Yalengga, distrik Yalengga, kabupaten Jayawijaya, Papua, yang diduga tak pernah aktif mengajar, terancam ditahan gajinya.
Jhon Richard Banua, bupati Jayawijaya, mengatakan, kebijakan tegas ini terpaksa akan dilakukan menindaklanjuti laporan masyarakat terkait ketidakaktifan enam guru berstatus ASN di SD Inpres Yalengga.
“Saya akan hentikan gaji mereka yang tidak pernah aktif mengajar anak-anak,” ujarnya saat diwawancarai suarapapua.com saat memantau SD Inpres Yalengga, Kamis (13/2/2020) pagi.
Baca Juga: Proses Belajar Mengajar di Wamena Dipastikan Berjalan Normal
Pemerintah daerah menurut Banua, segera melakukan pemanggilan kepada enam guru ASN yang sudah konon tak aktif mengajar itu. Jika nanti tak datang memenuhi panggilan, ujar dia, gajinya akan ditahan.
“Tadi saya sudah lihat langsung di sini, memang terbukti bahwa hanya ada kepala sekolah dan beberapa tenaga honor yang masih setia mengajar anak-anak dari distrik Yalengga ini,” jelasnya.
Bupati menyesalkan hal tersebut, bahkan merasa iba melihat aktivitas belajar mengajar yang tak efektif. Guru berstatus ASN seharusnya aktif mengajar, tetapi justru sudah lama tinggalkan sekolah.
“Laporan dari kepala sekolah dan komite sekolah tadi bahwa guru-guru ini sudah lama tidak mengajar lagi. Katanya ada juga yang sudah pindah, tetapi dengan dasar apa juga saya belum tahu,” tuturnya sembari menyatakan, kebijakan tegas serupa bakal diberlakukan kepada ASN lain yang terbukti malas menjalankan tugas.
Baca Juga: Usai Libur, Belum Semua Siswa Wamena Masuk Sekolah
Menanggapi perlunya renovasi beberapa ruang kelas di SD Inpres Yalengga, Bupati Banua memerintahkan dinas terkait agar segera diakomodir dan dikerjakan pada tahun depan.
Soal renovasi ruang kelas tersebut, Bambang Budiandoyo, sekretaris Dinas Pendidikan dan Pengajaran kabupaten Jayawijaya, mengaku telah beritahukan ke kepala bidang supaya ini diusulkan dalam APBD tahun 2021.
Bambang menyebut proses belajar mengajar di SD Inpres Yalengga masih berjalan walau ada beberapa kendala yang akan ditindaklanjuti.
Salah satunya terkait keberadaan beberapa guru yang tak aktif akan dituntaskan dari kantor. “Kami sesegera mungkin panggil guru bersangkutan untuk menindaklanjuti arahan bapak bupati tadi,” kata Bambang.
Baca Juga: SD – SMA Advent di Jayawijaya Mulai Normal Laksanakan KBM
Sebelumnya, proses belajar mengajar di Wamena telah dipastikan berjalan normal sejak 17 Januari 2020 setelah sebelumnya sebagian sekolah ditutup sementara lantaran situasinya tak aman pasca insiden September lalu.
Kepastian ini diketahui setelah diadakan pertemuan dengan para kepala distrik, kepala kampung serta tokoh gereja membahas keamanan dan proses belajar mengajar di zona dua dan tiga.
Saat pertemuan itu, Paulus Sarira, staf ahli bupati Jayawijaya, menjelaskan, kehadiran kepala kampung dan kepala distrik serta tokoh gereja adalah untuk memberikan rasa aman bagi keberlangsungan kegiatan belajar mengajar di semua sekolah.
Dampak dari pasca rusuh diakuinya memang sangat dirasakan semua sekolah karena guru-guru mengungsi, pun dengan siswa yang trauma. Itulah sebabnya, kata Paul, peran penting dari seluruh orang tua serta aparat kampung, distrik dan para tokoh amat dibutuhkan dalam menjamin aktifnya kembali kegiatan belajar mengajar.
Pewarta: Onoy Lokobal
Editor: Markus You