PANIAI, SUARAPAPUA.com — Pemerintah kabupaten Paniai beserta pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN) Rayon Enarotali cabang Nabire harus bekerja sama menangani persoalan layanan lampu. Tidak boleh kepentingan masing-masing yang diutamakan kemudian korbankan kepentingan umum.
Hal ini dikatakan Eki Yunus Gobai, tokoh pemuda Paniai, kepada suarapapua.com, Sabtu (1/5/2021) di Enarotali, mengingat hingga kini lampu tidak menyala normal akibat mesin listrik rusak sejak awal bulan lalu (6/4/2021) masih berlangsung. Terhitung waktu sudah tiga minggu lebih atau kurang dua hari lagi akan masuk tepat satu bulan.
“Lampu dinyalakan bergilir tiap hari bergantian antar jalur Madi dan Enarotali dan itupun hanya pada malam hari pukul 16.00 sore hingga 06.00 pagi. Kondisi ini belum juga ditangani, mungkin karena pihak PLN dan pemerintah tidak mau bekerjasama,” tuturnya.
Eki berharap, kedua pihak harus utamakan kepentingan umum. Sebab keduanya terus saling melempar tanggung jawab yang mestinya jika mau saling terbuka dan menerima alias bekerjasama dalam penanganan pasti telah tertangani cepat.
“Pemerintah (mungkin) pikir lampu itu tanggung jawab PLN karena perusahaan sendiri, jalur kerja dengan pemerintah tidak ada. Kemudian pihak PLN juga karena tidak terima dengan itu pikir harus pemerintah juga sedikit punya andil bantu. Tidak bisa sepenuhnya lepas tangan. Hal-hal ketidakcocokan kecil seperti inilah yang keduanya harus saling introspeksi diri. Jangan bikin korban kepentingan umum seperti yang sedang terjadi sekarang ini,” bebernya.
Pemerintah memiliki tanggung jawab penuh menyelesaikan segala masalah di daerah, kata Eki, tak boleh biarkan hingga berlarut-larut.
“Tidak bisa dibenarkan pemerintah dengan alasan tertentu apapun. Berpikir itu lampu tanggung jawab PLN, saya mau bilang pemerintah keliru. Pemerintah harus turut tangani apalagi kalau masalahnya tidak selesai-selesai sampai makan minggu,” tukasnya.
Tak hanya aktivitas perkantoran, berbagai aktivitas dari pantauan suarapapua.com akibat lampu tak nyala normal, telah macet total. Seperti pembuatan kartu keluarga (KK) dan e-KTP di dinas Dukcapil Paniai.
“Dari satu bulan lalu foto, kartu e-KTP saya dan teman-teman belum terbit sampai sekarang. Katanya alat rusak, jaringan terganggu, dan lain-lain. Kami bingung mana yang benar,” kata Tioni Yogi, salah satu siswa kelas III SMK Karel Gobai Wiselmeren Paniai, belum lama ini ketika ditemui suarapapua.com di Enarotali.
Mengingat banyak syarat lain belum urus hanya karena kartu e-KTP belum terbit, ia mewakili teman-temannya harap pemerintah segera carikan solusi atau jalan pintas khususnya dalam penerbitan e-KTP.
“Masalahnya tunggu e-KTP terbit saja kami biasa dari sore sampai malam, kadang sampai pagi subuh,” keluhnya.
Yulius Magai, pegawai PLN Rayon Enarotali, kepada suarapapua.com, terkait masalah tersebut, mengaku belum nyalakan lampu normal hingga sekarang karena alat yang dipesan untuk perbaiki alat di kedua mesin yang rusak belum tiba.
“Alat belum tiba. Itu saja masalahnya. Iya, sudah belanja, sekarang dalam perjalanan. Kita tunggu saja, tidak tahu kapan tiba,” jawabnya singkat saat ditanya, Jumat (30/4/2021).
Pewarta: Stevanus Yogi
Editor: Markus You