JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Dandhy Laksono, soerang jurnalis investigasi, produser dan sutradara film dokumenter yang selalu membela kaum-kaum terpinggirkan di Indonesia mengungkapkan bahwa ada dua kelompok yang sedang kroyok Papua saat ini.
Dia membeberkan, dua kelompokn tersebut adalah kelompok ultra-nasionalis dan kelompok yang merasa ditekan negara dengan isu terorisme.
“Kelompok kedua ini tak kalah absurd, dengan mendorong agar represi diarahkan ke Papua daripada ke mereka. Jika merasa korban represi, mestinya lebih mudah berempati,” beber Dandhy lewat cuitan di akun twitter pirbadinya, Rabu (1/12/2021).
Papua dikeroyok dua golongan: ultra-nasionalis dan kelompok yang merasa ditekan negara dengan isu terorisme.
Kelompok kedua ini tak kalah absurd, dengan mendorong agar represi diarahkan ke Papua daripada ke mereka.
Jika merasa korban represi, mestinya lebih mudah berempati.
— Dandhy Laksono (@Dandhy_Laksono) December 1, 2021
Dandhy mengizinkan twitnya dikutip suarapapua.com. Dalam cuitan itu ia menyebutkan, ada contoh sikap masyarakat sipil yang menolak Perppu Ormas. Padahal mereka bukan kelompok yang dirugikan, bahkan berseberangan pandangan dengan ormas yang disasar Perppu.
“Hal tersebut dikarenakan merasakan distigma sebagai komunis. Baik oleh negara, maupun kelompok korban Perppu,” katanya.
Lanjut dia, kelompok masyarakat sipil lain menolak narasi radikalisme dan jargon-jargon bhinneka yang dimanipulasi untuk semakin menguatkan politik identitas atau bahkan mendukung oligarki seperti propaganda taliban terhadap pegawai KPK. Meski mereka bukan korban propaganda itu.
“Kelompok masyarakat sipil menganggap masalah terbesar NKRI saat ini bukan radikalisme atau separatisme, tapi oligarki dan otoriterianisme yang menyebabkan korupsi, bencana, penggusuran warga, brutalitas polisi, dan lain-lain. Karen inilah yang memicu radikalisme atau separatism,” tegasnya.
REDAKSI