DEKAI, SUARAPAPUA.com — Polres Yahukimo tengah menangani kasus terbakarnya satu bangunan kantor SMP Negeri 2 Dekai, kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Kamis (16/3/2023) dini hari.
AKBP Arief Kristanto, Kapolres Yahukimo, membenarkan, sebelum kejadian, aparat gabungan sempat patroli keliling kota Dekai dan laporan kebakaran diterimanya setelah beberapa saat kemudian.
“Sesaat kejadian, kemudian terdengar laporan melalui handy talky (HT) dari personil Brimob Polda Papua bahwa adanya api yang cukup besar menghanguskan gedung SMP Negeri 2 Dekai,” kata Arief.
Begitu menerima laporan kejadian, Kapolres mengaku langsung menurunkan personil ke TKP untuk amankan lokasi sekaligus membantu memadamkan api. Tetapi, upayanya tak berhasil.
“Api terlalu besar, lagi pula fasilitas kurang, sehingga upaya pemadaman sulit kita lakukan hingga seluruh bangunan dan isinya hangus,” jelasnya.

Kata Kapolres Yahukimo, pasca kejadian, pihaknya menahan dua orang untuk dimintai keterangan.
Dari hasil olah TKP, Arif menjelaskan, ditemukan barang bukti berupa 1 lembar seng, 1 balok kayu dan 1 unit komputer dalam kondisi hangus.
“Sekarang kami masih penyelidikan. Untuk kerugiannya, berdasarkan keterangan dari pihak sekolah, diperkirakan mencapai miliaran rupiah,” kata Kapolres.
Selanjutnya upaya antisipasi terus dilancarkan gabungan aparat keamanan. Dengan patroli pada jam-jam rawan dan lebih memperluas lokasi penelusuran hingga ke area sekolah-sekolah yang ada di kota Dekai.
“Kami juga telah mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk dapat membantu meningkatkan Kamtibmas dengan mengaktifkan pos Kamling dan berlakukan tamu wajib lapor di setiap titik masing-masing,” tutupnya.
Sementara itu, Lukas Sabu, kepala SMP N 2 Dekai, mengatakan, kebakaran itu terjadi pada malam hari sekitar Pukul 02.30 WIT. Kejadiannya di saat guru-guru kecolongan menjaga komplek sekolah.
”Saya lihat asap dan bara api naik, langsung lari ke sekolah. Setelah tiba, kantor sudah terbakar. Sebenarnya teman-teman guru sudah jaga satu minggu ini. Cuma tadi malam karena cape, semua ketiduran, jadi tidak bisa pastikan juga pelakunya,” kata Lukas, dilansir nokenwene.com.

Selain gedung yang memiliki satu ruang kantor dan satu ruang guru, dalam kejadian itu ikut terbakar pula 20 unit komputer, rapor kelas 1 sampai kelas 3, 9 koli kaos olahraga dan sejumlah uang milik sekolah.
Pewarta: Atamus Kepno
Editor: Markus You